Cak Imin: Setop Mengirim Limbah Plastik ke Indonesia

Cak Imin: Setop Mengirim Limbah Plastik ke Indonesia
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (Cak Imin) hadir di acara European People's Party di Zagreb, Kroasia. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, ZAGREB - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mewakili Indonesia hadir dalam kongres partai-partai politik anggota parlemen Eropa (European People's Party), yang ditutup Jumat (22/11) ini. Setidaknya ada 40 negara dan partai yang menghadiri pertemuan selama tiga hari di Zagreb, Kroasia tersebut.

Kongres ini secara khusus membahas isu Global Sustainable Development, seputar lingkungan hidup. Sebagai perwakilan dari Indonesia, Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB ini mengusung tiga agenda utama, yaitu meluruskan pandangan keliru tentang sawit Indonesia, emisi karbon serta sampah plastik.

"Dalam sesi perbincangan dengan para ketua umum partai, terutama dari negara maju seperti Jerman, Prancis, Italia dan Belanda, saya sampaikan permintaan agar jangan sampai ada lagi perusahaan di negara mereka yang mengekspor sampah plastik atau limbah B3 ke Indonesia. Indonesia sudah jadi penyumbang kedua terbesar dunia untuk sampah plastik di laut, sekitar 187 juta ton. Jangan ditambahi lagi dari negara Eropa," tutur Cak Imin, seperti keterangan yang diterima redaksi, Jumat (23/11).

Menurut Cak Imin, kasus ditemukannya 428 kontainer berisi sampah plastik di Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu membuktikan bahwa ekspor sampah plastik dan limbah B3 dari negara Eropa tetap jalan. "Kontainer itu berasal dari Jerman, Inggris, Italia, Prancis, Belgia, Amerika, Australia dan lainnya. Jadi ya direekspor balik ke negara asalnya," katanya.

"Mari kita saling jaga saja. Negara Eropa, Asia dan Amerika semua punya kontribusi dalam perusakan lingkungan. Dan mereka memahami keberatan saya itu. Teknologi pengolahan sampah plastik sebetulnya ada yang murah dan sederhana. Bisa dipakai orang desa untuk usaha. Saya minta kader PKB di Kementerian Desa untuk mendorong agar Bumdes-bumdes masuk ke usaha pengolahan sampah plastik ini. Sepanjang ada off-takernya, bisnis ini menguntungkan kok. Jadi komersialnya ya dapet, soal lingkungannya juga dapat. Dunia akhirat dapat semua," pungkas Cak Imin. (*/adk/jpnn)

Cak Imin mengusung 3 agenda utama dalam pertemuan di Zagreb, yaitu meluruskan pandangan keliru tentang sawit Indonesia, emisi karbon serta sampah plastik.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News