Calon Tunggal di Pilkada Berpotensi Menurunkan Partisipasi Pemilih
jpnn.com - JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberi atensi khusus pada semakin maraknya calon tunggal di pilkada. Sebab, ada kekhawatiran maraknya calon tunggal akan menurunkan tingkat partisipasi warga dalam menggunakan hak pilih.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi, potensi menurunnya partisipasi pemilih akibat calon tunggal di pilkada memang perlu dicermati. “Itu menjadi preseden buruk bagi demokrasi yang hakikatnya pelibatan masyarakat secara luas," ujarnya seperti diberitakan JawaPos.com, Selasa (25/10).
Anggota Komisi II DPR itu menambahkan, fenomena calon tunggal biasanya terjadi pada pilkada yang diikuti calon petahana. Tingginya elektabilitas petahana membuat bakal calon lain ciut nyali.
Akibatnya, calon penantang bagi petahana pun merasa tak bisa bersaing. "Merasa sudah kalah sebelum bertanding," tegas politikus asal Madura itu.
Sebagaimana diketahui berdasar hasil verifikasi KPU, terdapat empat daerah yang akan menggelar pilkada dengan calon tunggal. Yakni Kota Sorong, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Halmahera Tengah.(dna/JPG)
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberi atensi khusus pada semakin maraknya calon tunggal di pilkada. Sebab, ada kekhawatiran maraknya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah 7 Garis Besar Materi UU DKJ atau Daerah Khusus Jakarta
- Shaff Prabowo-Gibran 1930 Adakan Tasyukuran Kemenangan Pilpres
- 4 Menteri Jokowi Ini Dihadirkan pada Sidang PHPU Pilpres di MK? Tunggu Saja
- Gerindra Disarankan Beri Tiket Pilkada Banyuwangi kepada Sumail Abdullah
- Melenggang ke Senayan, Fathi Ungguli Petahana 3 Periode
- Gugatan Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud ke MK Soal Diskualifikasi Prabowo-Gibran Dinilai Mustahil