Cara Pemerintah Siapkan Tenaga Kerja di Era Revolusi Industri 4.0

Cara Pemerintah Siapkan Tenaga Kerja di Era Revolusi Industri 4.0
Menaker Hanif Dhakiri saat memberikan sambutan acara Musyawarah Nasional XIII Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) 2019 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (7/9). Foto: Kemnaker

jpnn.com, BALIKPAPAN - Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan, pemerintah menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas nasional.

Tahun ini Presiden Joko Widodo telah menyusun rencana jangka menengah pembangunan SDM, termasuk salah satunya diluncurkannya Kartu Pra Kerja pada 2020.

“Nanti pemerintah mengalokasikan Rp 10 triliun untuk melatih angkatan kerja kita agar memiliki kompetensi dan bisa masuk ke pasar kerja, atau bisa memulai wirausaha,” uajr Hanif dalam seminar Pra-Munas Kagama di di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (7/9).

Menurut Hanif, di tengah dunia yang berubah saat ini terutama dari struktur bisnis dan struktur ekonomi, inovasi yang menjadi kunci dari pertumbuhan dan kemajuan.

“Inovasi titik letaknya ada pada manusia,” ungkapnya.

Namun, kata Hanif, ada sejumlah masalah dan tantangan yang harus dipahami bersama secara jernih menyangkut isu pembangunan SDM.

Menurut Hanif, daya saing SDM atau tenaga kerja Indonesia relatif rendah.

Hal itu berpangkal dari luaran pendidikan formal yang belum siap kerja, kualitas SDM didominasi lulusan berpendidikan rendah, kesenjangan SDM tidak merata, produktivitas masih rendah, dan pihak industri belum berpihak pada tenaga kerja yang ada.

Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan, pemerintah menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News