Cari Duta Kampus, UT Sasar Generasi Milenial

Cari Duta Kampus, UT Sasar Generasi Milenial
Suasana saat Universitas Terbuka (UT) menggelar pemilihan duta kampus, Rabu (8/8). Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Untuk kali pertamanya, Universitas Terbuka (UT) menggelar pemilihan duta kampus. Ajang ini menurut Wakil Rektor I Dr Mohamad Yunus adalah upaya mengurangi image kalau UT hanya untuk para pekerja. Padahal UT menerima calon mahasiswa dari kalangan mana saja, asalkan dia lulusan SMA.

Saat ini, mulai ada pergeseran. Mahasiswa UT makin banyak yang muda. Dari total 300 ribu mahasiwa UT, 120 ribu di antaranya berusia muda termasuk mereka yang baru lulus dari SLTA.

“Kami ingin anak-anak yang baru lulus SMA bisa masuk UT agar bahasanya nyambung, kami pilih duta-duta UT yang memiliki usia sama, milenial,” ujar Yunus saat membuka pemilihan duta UT, Rabu (8/8).

Para peserta yang ikut pemilihan duta UT, lanjutnya, semuanya mahasiswa (UT). Mereka berasal dari 39 regional/daerah office, yang diseleksi, dipilih dan akhirnya lolos 16 orang. Disaring lagi hingga fnalisnya tinggal sembilan orang.

"Nah, dari sembilan orang itu nanti akan dipilih satu orang. Tahun depan akan kami pilih dua orang karena dibuat lebih besar lagi pemilihannyq," terangnya.

Setelah terpilih jadi duta UT, mereka akan tetap kuliah sebagai mahasiswa. Kemudian ditugaskan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda soal UT.

“Intinya bagaimana melakukan sosialisasi kepada calon mahasiswa dan kesiapan UT-nya. Jangan sampai sudah terpilih kemudian UT tidak tidak mengapa-apakan mereka," terangnya.

Mengenai latar belakang mahasiswa ingin menjadi duta, menurut Yunus, karena mereka ingin menyampaikan kepada publik informasi-informasi tentang UT secara benar. Kalau belum pernah masuk di UT tentu akan susah memahaminya. Beda bila dosen maupun pegawai UT yang menyampaikan, orang tidak akan terlalu antusias karena dipikir promosi.

Universitas Terbuka (UT) menggelar pemilihan duta kampus. Ajang ini sebagai upaya mengurangi image kalau UT hanya untuk para pekerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News