Catatan Sejarah tentang Ibadah Haji Ditiadakan

Catatan Sejarah tentang Ibadah Haji Ditiadakan
Kakbah di Masjidilharam, Makkah yang disterilkan dari kegiatan umrah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Foto: Yasser Bakhsh/REUTERS

jpnn.com - Kerajaan Arab Saudi telah meminta umat Islam yang hendak menunaikan ibadah haji pada tahun ini untuk menunggu terlebih dahulu seiring pandemi virus corona (COVID-19) yang masih berlangsung.

Pemerintahan di di Negeri Petrodolar itu belum bisa memastikan apakah tetap akan menyelenggarakan ibadah haji pada akhir Juli mendatang, atau justru meniadakannya gara-gara pandemi virus corona tak kunjung reda.

Pemerintah Indonesia berencana memberangkatkan jemaah calon haji (calhaj) pada 26 Juni 2020. Namun, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Salih bin Taher Banten sudah merilis imbauan kepada umat Islam.

"Kami telah meminta saudara-saudara Muslim kami di seluruh dunia untuk menunggu sebelum membuat kontrak sampai semuanya menjadi jelas," kata pejabat keturunan Banten itu kepada Al Ekhbariya TV belum lama ini.

Sekitar dua juta umat Islam berkumpul di Makkah setiap musim haji. Namun, Pemerintah Arab Saudi untuk sementara menutup Masjidilharam sebagai bagian dari upaya menekan penyebaran virus corona.

Laman worldometers.info mencatat hingga Minggu (19/4) terdapat 9.362 kasus COVID-19 di Arab Saudi. Pandemi global itu juga telah merenggut 97 nyawa di negeri kaya minyak tersebut.

Oleh karena itu bukan tidak mungkin Arab Saudi meniadakan penyelenggaraan haji pada tahun ini. Hal itu semata-mata demi mencegah meluasnya pandemi akibat virus mematikan tersebut.

“Dalam kondisi saat ini, ketika kita berbicara tentang pandemi global, yang mana kita telah meminta Tuhan menyalamatkan kita, kerajaan berkeinginan melindunga kesehatan umat Islam dan warga negara,” ujar Salih bin Taher.

Peniadaan ibadah haji pernah terjadi. Penyebabnya pun beragam, antara lain pemberontakan, konflik politik dan wabah penyakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News