Cegah Krisis, BUMN Stabilkan Obligasi

Cegah Krisis, BUMN Stabilkan Obligasi
Cegah Krisis, BUMN Stabilkan Obligasi
JAKARTA - Pemerintah menghimpun 13 BUMN untuk menjadi pembeli siaga apabila harga Surat Berharga Negara (SBN) jatuh di pasar sekunder saat terjadi krisis. Deputi Menteri BUMN bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Parikesit Suprapto mengatakan, BUMN yang sudah siap terdiri atas perbankan, asuransi, dan jasa keuangan lainnya.

Saat ini, ada 13 BUMN yang bergerak di tiga bidang itu. Sedangkan BUMN sekuritas akan bertugas sebagai arranger. "Ini adalah alternatif investasi, sekaligus membantu pemerintah," kata Parikesit di Kantor Kementrian Keuangan, Jakarta, kemarin. BUMN sebagai pembeli siaga tersebut merupakan upaya menuju terbentuknya Bond Stabilization Fund.

Parikesit mengatakan, dana yang dialokasikan berasal dari masing-masing BUMN. Dana yang digunakan untuk membeli obligasi negara, tidak di-pooling terlebih dahulu. Namun, agar pembeliannya tepat sasaran, dikoordinasikan BUMN sekuritas.

Dirjen Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan, masuknya BUMN ke pasar saat harga obligasi jatuh diharapkan mampu membantu pemerintah melakukan stabilisasi. "Misalnya melakukan buy back atau pembelian dari sisi pemerintah, BUMN bisa ikut," timpal Rahmat.

JAKARTA - Pemerintah menghimpun 13 BUMN untuk menjadi pembeli siaga apabila harga Surat Berharga Negara (SBN) jatuh di pasar sekunder saat terjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News