Cegah Penularan COVID-19, Pesantren Benda di Tasikmalaya Ditutup

Cegah Penularan COVID-19, Pesantren Benda di Tasikmalaya Ditutup
Suasana Pesantren Benda Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (23/2). Foto: ANTARA/HO-Pokja Pemkot Tasikmalaya)

jpnn.com, TASIKMALAYA - Pondok Pesantren Benda di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, ditutup sementara dan menghentikan kegiatan di lingkungan pesantren untuk mencegah penularan COVID-19.

"Sementara pesantren off dulu sambil melihat situasi dan perkembangan, belajar masih daring dulu," kata Pimpinan Pesantren Persis 67 Benda Kota Tasikmalaya Asep Abdul Hamid kepada wartawan, Selasa (23/2).

Ia menjelaskan bahwa keputusan menutup akses untuk umum dan menghentikan segala kegiatan di lingkungan pesantren itu untuk mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19 di pesantren.

Selama ini, kata dia, ada santri dan pengajar yang terpapar positif COVID-19, namun kondisinya sudah kembali sehat, dan sebagian sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

"Sekarang kami masih proses pemulangan, rencana semua yang isolasi di pesantren semua akan dipulangkan," katanya.

Ia mengatakan bahwa lingkungan pondok pesantren akan dilakukan sterilisasi agar terbebas dari penularan wabah COVID-19.

"Saya belum bisa memastikan sampai kapan kegiatan di pesantren dihentikan, kami perlu sterilisasi terlebih dahulu, sekarang fokus pemulihan dulu," katanya.

Ia menyebutkan santri yang saat ini sudah dipulangkan sebanyak 99 santri putra dan 72 orang putri, kemudian 27 pengajar, dan dua orang karyawan.

Pondok Pesantren Benda di Kota Tasikmalaya ditutup sementara untuk mencegah penularan COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News