Celah Sempit

Oleh Dahlan Iskan

Celah Sempit
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Kemarin saja kurs Poundsterling turun lagi. Nyaris sudah menyamai Euro.

Baca Juga:

Namun Johnson yakin benar dengan perceraian itu. Justru Inggris akan Jaya kembali. Bisa menjadi negara terkuat di atas bumi. Seperti di zaman dulu.

Ia melihat ada peluang kecil. Agar tidak terjadi oposisi yang berat menjelang 31 Oktober.

Johnson pun menghadap Ratu Elizabeth II. Rabu lalu. Sehari sebelum saya tiba di London.
 
Permintaan Johnson hanya satu: agar Ratu mengagendakan 'Queen's Speech'.

Acara Queen's Speech adalah pidato Ratu di depan parlemen. Biasanya sebagai penanda dimulainya masa persidangan wakil rakyat itu.

Kebetulan saat ini semua anggota parlemen lagi libur panjang. Liburan musim panas.

Mereka baru masuk lagi tanggal 3 September lusa. Begitu masuk mereka kaget. Tidak boleh ada persidangan lagi.

Begitulah tata tertib parlemen Inggris. Setiap menjelang Queen's Speech tidak boleh ada sidang-sidang.

Tiga minggu ke depan ini adalah waktu terpanas di Inggris. Sejarah yang akan mencatat siapa yang benar. Johnson atau Trump. Atau akal sehat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News