Cerita Kepala Sekolah Mimpi Bertemu Perempuan Cantik, Oh Ternyata

Cerita Kepala Sekolah Mimpi Bertemu Perempuan Cantik, Oh Ternyata
Mengenakan pakaian khas yang biasa dipakainya saat mengobati pasien, Rintong berdiri di depan bengkel patah tulang, beberapa waktu lalu. Foto: AGUS PRAMONO/KALTENG POS

jpnn.com - Rintong sudah 33 tahun silam mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Pria yang merupakan kepala SDN Gandrung itu juga membantu masyarakat dengan membuka bengkel patah tulang.

ANISA B WAHDAH, Tamiang Layang

MENGABDI untuk negara sudah menjadi komitmennya. Sabar dan berjiwa penolong. Rintong yang menjabat kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gandrung, Kecamatan Paku, Kabupaten Barito Timur (Bartim), berkomitmen membawa anak didiknya mampu mewujudkan cita-cita mereka.

Padahal, awalnya pria berbadan tambun ini tak terpikir bisa menjadi seorang guru, apalagi menjadi seorang kepala sekolah. Dahulunya ia menempuh Sekolah Pendididikan Guru (SPG). Orang tua memintanya menjadi guru dan kuliah terlebih dahulu. Dua kali mendaftar, gagal.

“Akhirnya saya memutuskan bekerja di perusahaan perkebunan karet di wilayah sini,” ucapnya kepada Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, sang ayah seolah-olah tak merestui keputusan itu. Padahal di tahun 80-an, gaji Rp90 ribu yang diterimanya terbilang besar untuk masa itu.

BACA JUGA: Honorer K2 juga Pengin Mendapatkan Keppres seperti Baiq Nuril

Mungkin takdirlah yang membuatnya berubah pikiran dan meninggalkan perusahaan yang membayarnya dengan upah sebesar itu. Ia pun kembali ke rumah dan memutuskan menjadi guru dengan gaji tak mencapai Rp50 ribu.

Rintong, kepala sekolah SDN Gandrung, Paku, Barito Timur, Kalteng, punya kemampuan mengobati patah tulang setelah mimpi bertemu perempuan cantik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News