Cerita Kiai Ma'ruf tentang Cara Jokowi Menghargai Ulama

Cerita Kiai Ma'ruf tentang Cara Jokowi Menghargai Ulama
DUET: Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin di KPU, Jumat (10/8) usai didaftarkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2019. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin memuji Joko Widodo yang memilihnya menjadi pendamping untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurut Kiai Ma’ruf, sikap Jokowi itu menunjukkan penghargaannya yang tinggi kepada ulama.

Ma’ruf mengatakan, sikap Jokowi sangat kontras dengan pihak yang sudah disodori nama calon wakil presiden (cawapres) hasil itjimak ulama. Ada itjimak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang merekomendasikan nama Ustaz Abdul Somad dan Habib Salim Segaf al-Jufri.

"Ada sebelah sana (kubu Prabowo, red) bilang menghargai ulama. Tapi usu‎l itjimak ulamanya tidak didengarkan. Malah wakilnya bukan ulama," ujar Ma'ruf di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (10/8).

Rais aam Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) itu menegaskan, kubu Jokowi yang menempatkannya sebagai cawapres menunjukkan mantan calon presiden (capres) petahana itu sangat menghargai ulama. Padahal, Jokowi tak pernah gembar-gembor.

"Penunjukan saya ini saya anggap sebagai penghargaan pada ulama. Jokowi enggak pernah ngomong tapi dikerjakan," kata Ma’ruf.

Selain itu, Ma’ruf juga melihat cara Jokowi menghormati ulama sepuh. Salah satunya cara Jokowi memperlakukan KH Maimoen Zubair (Mbah Moen).

"Kepada Mbah Moen kan hormatnya luar biasa. Karena itu secara perbuatan sangat menghargai ulama," pungkasnya.

Seperti diketahui, ada dua pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2019. Kubu Jokowi-Ma’ruf diusung Koalisi Indonesia Kerja yang terdiri dari PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem dan Hanura.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin memuji Joko Widodo yang memilihnya menjadi pendamping untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News