Cerita Penghuni Kamar 212: Ma, Tabah Ya, Papa Positif COVID-19

Cerita Penghuni Kamar 212: Ma, Tabah Ya, Papa Positif COVID-19
Ruang isolasi pasien COVID-19. Foto: dok. ANTARA/HO

Petugas hanya mengantar makanan dan menaruhnya di depan pintu kamar.

Pasien harus melayani diri sendiri, berbenah sendiri, ketawa sendiri, bermain dan bercanda sendiri.

Kegiatan senam pagi bersama dibagi tiga sesi pada mulai dari pukul 08.00 WIB selama lebih kurang 30 menit setiap harinya.

Suntuk, itulah kenyataannya. Aturan yang ada, tidak membolehkan keluar kamar atau bertandang ke tetangga, apalagi beraktivitas di luar ruangan selain waktu yang telah ditentukan.

Jaringan WiFi hanya pada sebagian gedung isolasi.

Pasien OTG harus banyak berolahraga, jika hanya mengurung diri di kamar dikhawatirkan mengundang penyakit baru, yakni stres.

JP yang masih harus menjalani isolasi hingga sepekan ke depan ini mengaku masih dalam keadaan tanpa gejala.

Namun dia tetap mengonsumsi vitamin yang diberikan untuk meningkatkan imunitas.

Inilah sepenggal cerita pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di kamar 212 ruang isolasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News