Cerita Rajis saat Anggota Densus 88 Datang untuk Menangkap Anaknya

Cerita Rajis saat Anggota Densus 88 Datang untuk Menangkap Anaknya
Personel Densus 88 Antiteror. Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, BERAU - Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengaku kaget saat pertama kali membaca berita di media ini tentang adanya salah seorang terduga jaringan teroris Sibolga yang ditangkap Densus 88 di Berau.

Ia juga mengaku tidak pernah menyangka Kabupaten Berau masuk peta jaringan teroris di Indonesia, karena selama ini, Berau dinilainya sebagai daerah yang aman dan kondusif.

Meski demikian, Agus mengatakan penangkapan terduga jaringan teroris tersebut patut disyukuri karena Densus 88 berhasil mengamankan terduga yang bernama Muhammad Zulkifli alias Abu Arkam (18) itu, sebelum terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.

“Saya pas baca berita kaget juga, namun tentu ada pelajaran yang berharga yang didapat dari penangkapan ini yakni, untuk lebih meningkatkan kewaspadaan kita semua,” ujar wabup.

BACA JUGA: Sikap Jokdri Mulai Bikin Jengkel Satgas Antimafia Bola

Ia juga meminta agar ke depan semua pihak dalam hal ini masyarakat Berau bisa berperan aktif, terutama para ketua RT untuk melakukan pengawasan dan melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat jika menemukan hal-hal yang mencurigakan di sekitarnya, termasuk tetap mewajibkan warga yang baru masuk ke wilayah masing-masing.

“Kan pola mereka (terduga teroris,red.) selalu berbaur dengan masyarakat. Makanya para ketua RT diminta terus menerapkan bagi warga baru untuk melapor 1x24 jam,” ujarnya.

“Kami juga sangat berterimakasih kepada aparat kepolisian yang telah bergerak cepat mengamankan terduga,” sambung Agus.

Rajis menceritakan kedatangan Densus 88 saat hendak menangkap anaknya, Abu Arkam, dan menggeledah rumahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News