Cicak Tuding SBY Lagi Krisis Kepemimpinan

Cicak Tuding SBY Lagi Krisis Kepemimpinan
Cicak Tuding SBY Lagi Krisis Kepemimpinan
JAKARTA- Aktivis Cinta Indonesia Cinta KPK (Cicak) kembali mengecam pernyataan Presiden Susio Bambang Yudhoyono  bahwa aksi damai menyambut Hari Anti Korupsi Internasional anggal 9 Desember ditunggangi kepentingan politik. Bagi tokoh penggiat pemberantasan korupsi, ini merupakan bukti nyata presiden tengah mengalami krisis kepemimpinan. "Presiden sedang krisis kepemimpinan, dia mengeluarkan pernyataan tak perlu. Tak seharusnya informasi intelijen dikemukakan ke publik," ujar Usman Hamid dari Kontras, saat menggelar jumpa pers bersama aktivis Cicak selepas bertemu Wakil Ketua KPK M jasin dan Mas Achmad Santosa, Senin (7/12).

Dari sisi politik, tambah Usman, Partai Demokrat selaku pengusung SBY memiliki jumlah kursi yang banyak di DPR RI. Bahkan PDIP yang menyatakan oposisi secara tidak langsung mendukung pemerintahan SBY. Sebagai presiden dua periode, lanjut Danang Widoko (ICW), SBY seharusnya tak perlu sensistif dengan cara mengeluarkan pernyataan seperti itu. Dalam program 100 hari kerjanya ini, dia seharusnya menunjukkan komitmen mendukung pemberantasan korupsi. Bukannya diam saat 2 pimpinan KPK dikriminalisasi, tapi bagaimana agar KPK bisa bekerja secara efektif. Rohaniawan Bambang Susetyo bahkan menegaskan, aksi di bundaran HI tak sedikitpun berniat menciptakan revolusi sosial.

"Nggak ada tokoh kharismatik yang gerakan, tuntutannya pun nggak jelas (bukan mendongkel pemerintahan SBY, Red.)," ucap Beny. Sebagai kepala negara, lanjut dia, justru SBY harusnya proaktif mendukung gerakan memberantas mafia kasus dan memberantas korupsi yang terus diperjuangkan berbagai elemen masyarakat.  (pra)

JAKARTA- Aktivis Cinta Indonesia Cinta KPK (Cicak) kembali mengecam pernyataan Presiden Susio Bambang Yudhoyono  bahwa aksi damai menyambut


Redaktur & Reporter : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News