CJH Selundupan Ambil Nomor Porsi Calon Lain

CJH Selundupan Ambil Nomor Porsi Calon Lain
CJH Selundupan Ambil Nomor Porsi Calon Lain

jpnn.com - SURABAYA – Kasus empat calon jamaah haji (CJH) ’’selundupan’’ di embarkasi Surabaya makin menguatkan dugaan adanya keterlibatan petugas. Modusnya, ’’menjual’’ nomor porsi CJH yang dijadwalkan berangkat tahun ini kepada orang lain yang sebenarnya belum berhak.

Indikasi itu terkuak dari hasil penelusuran lebih jauh yang dilakukan Jawa Pos. Sebut saja kasus salah seorang CJH yang gagal berangkat dengan inisial NTD. Berdasar data di Kemenag Jatim, NTD tercatat sebagai pemilik nomor porsi 13003*****. Sesuai dengan nomor porsi itu, NTD diklaim berhak berangkat tahun ini.

Nah, saat data basis di website Kemenag RI ditelusuri, nomor porsi tersebut tercatat atas nama orang lain dengan inisial DSM. Dalam laman yang bisa diakses terbuka itu juga terlihat gamblang bahwa DSM memang berhak berangkat haji tahun ini.

Kasus tersebut juga terjadi pada CJH berinisial SMJ. Berdasar data di Kemenag Jatim, jamaah tersebut memiliki nomor porsi 13003*****. Jawa Pos pun mengecek nomor porsi itu di basis data Kemenag. Ternyata, yang muncul adalah nama orang lain.

Demikian pula dengan CJH bernama MLI. Berdasar data Kanwil Kemenag Jatim, MLI memiliki nomor porsi 13000*****. Ternyata, nomor porsi tersebut adalah milik ANC yang juga seharusnya berangkat tahun ini. Terakhir, CJH atas nama ARR yang diklaim memiliki nomor porsi 13000*****. Namun, nomor porsi tersebut ternyata milik NAM.

Selain alamat empat CJH di paspor yang diduga palsu, data perbedaan nomor porsi itu sangat mencurigkan. Untuk menelisik kejanggalan tersebut, Jawa Pos pun menelusuri keberadaan CJH berinisial NAM. Dia diketahui tinggal di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

Tempat tinggal NAM boleh dibilang nylempit. Masuk sebuah gang lebar, lalu terdapat sebuah gang sempit. Mobil dipastikan tidak bisa masuk. Nah, di dalam gang sempit itu ada beberapa gang ’’tikus’’ dengan lebar tidak sampai satu meter. NAM tinggal di salah satu gang kecil tersebut. Tempatnya relatif sulit dicari karena berada di belakang rumah warga lain.

Sungguh beruntung Jawa Pos bisa bertemu langsung dengan NAM di rumahnya. Perempuan itu membenarkan bahwa sebetulnya dirinya bisa berangkat ke Tanah Suci sejak beberapa tahun lalu. Buktinya, dia menerima surat keterangan yang berisi pemberitahuan keberangkatan haji, asalkan bisa melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH).

SURABAYA – Kasus empat calon jamaah haji (CJH) ’’selundupan’’ di embarkasi Surabaya makin menguatkan dugaan adanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News