Daftar Kekayaan Paslon Pilgub Jateng, Ida Lebih Tajir
jpnn.com, SEMARANG - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pasangan calon yang bertarung di Pilgub Jateng.
Dari data yang dipaparkan, calon wakil Gubernur Jateng Ida Fauziyah menjadi kandidat terkaya dalam gelaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2018.
Harta kekayaan mantan anggota DPR RI 4 periode tersebut 3 kali lipat dibanding calon Gubernur Jateng petahana, Ganjar Pranowo.
Dari semua calon, Ida Fauziyah yang jadi pasangan calon Gubernur Sudirman Said menjadi paling kaya.
"Kekayaan Ida mencapai Rp 19,8 miliar. Kekayaan Ida naik signifikan bahkan empat kali lipat dari harta yang dilaporkan terakhir pada 23 Oktober 2014. Kala itu, harta Ida tercatat sebesar Rp 5.061.599.605," kata Ketua KPU Jateng, Joko Purnomo seperti yang dilansir Radar Semarang (Jawa Pos Group).
Joko menjelaskan, dua pasang calon baik gubernur maupun wakil gubernur sebelumnya telah melaporkan harta kekayaan saat hendak mendaftar di KPU. Setelah dilakukan verifikasi, LHKPN para calon boleh dipublikasi.
Dia juga menyampaikaan, harta calon Gubernur Sudirman Said mengantongi kekayaan sebesar Rp 4,6 miliar. Harta Sudirman naik sedikit dari laporan LHKPN terakhir pada 6 Oktober 2016. Saat itu, ia mengantongi harta sebesar Rp 3.813.472.050.
Sementara itu, harta pasangan nomor urut 1 jauh di bawah penantangnya. Ganjar Pranowo hanya mengantongi kekayaan sebesar Rp 6,7 miliar. Jumlah itu naik dibanding laporan LHKPN terakhir yang dilakukan 2014 lalu, yakni Rp 3.793.595.672. Sementara wakilnya, Taj Yasin Maimoen dideklarasikan mempunyai harta Rp 3,06 miliar.
Dari data yang dipaparkan, calon wakil Gubernur Jateng Ida Fauziyah menjadi kandidat terkaya dalam gelaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2018.
- Hadiri Sidang Putusan PHPU Pilpres 2024 di MK, Ganjar Singgung Kemerdekaan Hakim
- Kubu Prabowo Yakin Permohonan Pihak Anies & Ganjar Bakal Ditolak Hakim MK
- Mardiono PPP Hadiri Halalbihalal Golkar, Ganjar Merespons Begini
- Ganjar Pranowo Soal Peluang Bertemu Gibran: Pintu Saya tidak Pernah Tertutup
- Alasan Ganjar Tak Hadiri Open House di Rumah Megawati
- Presiden seperti Pimpinan Mafia Jika Pakai Kekuasaan Demi Kepentingan Pribadi