Dampak Siklon Tropis Cempaka, 4 Meninggal termasuk Aurora

Dampak Siklon Tropis Cempaka, 4 Meninggal termasuk Aurora
Air meluap di jalur Jogjakarta-Wonosari, tepatnya di Jembatan Bunder, Patuk (28/11). Foto: Gunawan/Radar Jogja/JPNN.com

Di Gunungkidul, 513 kepala keluarga juga terpaksa diungsikan. Tercatat, di kabupaten itu, tanah longsor terjadi di 6 titik, pohon tumbang (8 titik), dan banjir (24 titik).

Sementara itu, di Bantul, tanah longsor tercatat di 44 titik dan banjir di 24 titik. Pohon tumbang tercatat paling banyak, 67 titik.

Dari pemantauan cuaca BMKG, badai siklon tropis Cempaka memang tidak terjadi di daratan.

Hanya, ekor badai itu terdeteksi di sejumlah wilayah selatan Jogjakarta. Imbasnya, ada peningkatan curah hujan secara signifikan.

Kondisi tersebut diprediksi berlangsung selama tiga hari ke depan. Secara perlahan, badai akan bergerak ke arah selatan. Hanya, Djoko tetap meminta warga meningkatkan kewaspadaan.

BMKG juga turut mengeluarkan imbauan, khususnya kepada nelayan pantai selatan dan jadwal penerbangan di wilayah udara Jogjakarta.

’’Untuk penerbangan, perlu mewaspadai banyaknya awan yang terbentuk akibat badai ini. Untuk nelayan, perlu kewaspadaan terhadap bahaya tinggi gelombang dan angin kencang di wilayah pesisir. Ketinggian gelombang bisa sampai 6 meter,’’ ujarnya.

Bandara Internasional Adisutjipto Jogjakarta turut terdampak fenomena cuaca tersebut. Setidaknya, Angkasa Pura (AP) I selaku penanggung jawab memberlakukan closed runway, yakni kebijakan penerbangan berdasar jarak pandang pilot ke runway.

Stasiun Klimatologi BMKG DIJ memang telah mengeluarkan peringatan dini dampak badai siklon tropis Cempaka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News