Dampak Tiket Pesawat Mahal, Toko Oleh – Oleh PHK Karyawan

Dampak Tiket Pesawat Mahal, Toko Oleh – Oleh PHK Karyawan
Porter di Bandara Syamsudin Noor menunggu penumpang di depan terminal keberangkatan. Pendapatan mereka menurun sejak diberlakukannya bagasi berbayar. Foto: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

jpnn.com, BATAM - Harga tiket pesawat yang masih mahal, bersamaan dengan kebijakan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai, membawa dampak ekonomi kepada sektor lain. Salah satunya toko oleh-oleh.

Di Kota Batam, penurunan daya beli produk oleh-oleh sudah dirasakan sejak awal kebijakan soal tiket dibuat. Bahkan pengusaha sudah merasakan dampaknya sebelum kebijakan bagasi berbayar diterapkan.

Kondisi terkini yang dialami pengusaha oleh-oleh di Batam terbilang memprihatinkan. Penjualan yang menurun hingga 60 persen memaksa pengusaha melakukan pengurangan tenaga kerja. Tujuannya untuk memangkas biaya operasional toko agar tetap bisa bertahan.

“Saya terpaksa memberhentikan dua pegawai. Memang kondisi kami sedang sepi sekali. Tidak cukup untuk operasional saja,” kata Manajer Operasional Toko Nayadam Syarif Hidayatullah di Batam, Rabu (3/4).

BACA JUGA: Penjelasan Pihak Lion Air terkait Harga Tiket Pesawat Masih Mahal

Saat ini, Syarif dan pengusaha toko oleh-oleh di Batam hanya bisa berharap melemahnya daya beli segera berakhir. Karena memang mereka sudah berada dalam posisi yang mengkhawatirkan.

Jika tidak kembali pulih hingga pertengahan tahun ini, bukan tidak mungkin akan kembali terjadi pengurangan tenaga kerja.

Langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat memang sedikit memberi berpengaruh. Namun demikian, belum memberikan kesan berarti pada peningkatan yang dialami sejumlah pengusaha oleh-oleh.

Mahalnya harga tiket pesawat memang berdampak pada banyak sektor, salah satunya UMKM yakni penjual oleh – oleh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News