Dana Cekak, Belum Mampu Laksanakan Program KIA

Dana Cekak, Belum Mampu Laksanakan Program KIA
Bocah naik sepeda. Ilustrasi Foto: Asta Yanuar/Radar Ponorogo/JPNN.com

jpnn.com, PONOROGO - Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Pemkab Ponorogo, Jatim, belum siap melaksanakan program nasional pencetakan kartu identitas anak (KIA).

Kelengkapan sarana prasarana (sarpras) menjadi alasan utama program itu tidak dapat dijalankan pada 2018. Selain itu, butuh biaya besar untuk memenuhi kebutuhan pencetakan KIA.

Belum lagi kesiapan penduduk melaksanakan program tersebut. ’’Masih dalam taraf wacana,’’ kata Kepala Dispendukcapil Ponorogo Vifson Suisno, Rabu (14/3).

Dia menjelaskan, pengadaan sarpras untuk kepentingan pencetakan KIA sangat mahal. Misalnya untuk pengadaan satu unit alat pencetakan dibutuhkan biaya sekitar Rp 20 juta sampai Rp 25 juta.

Sementara, untuk memenuhi program KIA dibutukan sekitar tiga alat pencetakan. ‘’Tapi kami belum mendapatkan dukungan anggaran untuk pengadaan alat itu,’’ jelas pria yang juga Plt kepala Bakesbangpol tersebut.

Karena berbagai persoalan itu, Vifson mengaku program pencetakan KIA terhadap 50 ribu anak usia antara 0—17 tahun terpaksa ditunda.

Apalagi memang belum ada anjuran pasti dari pemerintah pusat bagi seluruh daerah untuk menjalakan program tersebut.

Alasan utamanya karena kekuatan anggaran masing-masing daerah berbeda. ‘’Sifatnya masih sekadar imbauan,’’ ujarnya.

Pemkab Ponorogo belum mampu melaksanakan program kartu identitas anak (KIA) pada tahun ini dengan alasan alatnya mahal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News