Danareksa Agresif Bidik Nasabah Ritel

Danareksa Agresif Bidik Nasabah Ritel
Danareksa Agresif Bidik Nasabah Ritel
SURABAYA - Deposito tak lagi menjadi pilihan utama instrumen investasi masyarakat Jatim. Sebagian besar sudah mulai ke investasi di pasar modal melalui lembaga reksadana. Kondisi membuat fund manager optimistis pasar ritel di Jatim tahun ini bakal tumbuh subur.

Kepala Wilayah Indonesia Timur Danareksa Investment Management (DIM) Ignatius Agus Budiharto mengungkapkan, 80 persen nasabah di DIM memang didominasi oleh ritel. Sedangkan 20 persen korporasi. "Di Jatim, 80 persen hingga 90 persen dari Surabaya. Sedangkan sisanya Malang, Gresik, Jember, dan kota-kota lainnya. Tahun ini kami targetkan komposisi ritel bisa naik 10 persen," ujarnya saat dihubungi kemarin.

Dia mengakui, pilihan investasi masyarakat untuk saat ini memang masih tergolong konservatif. Namun, lambat lain tren akan bergeser menuju produk-produk yang agresif di pasar modal. Misalnya, sebagian besar investasinya diarahkan ke pasar saham. "Reksadana saham juga semakin menjadi pilihan investasi para nasabah ritel. Apalagi, kondisi perekonomian saat ini baik dan kondisi pasar juga kondusif," tuturnya.

Untuk menggenjot segmen ritel, DIM juga menggarap pasar pendidikan seperti mahasiswa, dengan menawarkan pilihan investasi mulai Rp 100 ribu. DIM menargetkan dana kelolaan tahun ini bisa tembus Rp 15 Triliun.

SURABAYA - Deposito tak lagi menjadi pilihan utama instrumen investasi masyarakat Jatim. Sebagian besar sudah mulai ke investasi di pasar modal melalui

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News