Dari Aceh Sampai Papua, Bawang Putih Mulai Menghampar

Dari Aceh Sampai Papua, Bawang Putih Mulai Menghampar
Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi saat meninjau lahan bawang merah di Solok, Sumatera Barat, Rabu (5/12). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SOLOK - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menyampaikan komitmen Kementerian yang dipimpinnya untuk mengejar swasembada bawang putih pada tahun 2021. Sejak dicanangkan tahun 2017 lalu, sentra-sentra produksi bawang putih yang pernah jaya di tahun 1990an seperti Temanggung, Tegal, Karanganyar, Malang, Lombok Timur kini kembali menggeliat, bangun dari tidur panjangnya.

“Tak hanya itu, kini mulai menjamur sentra baru penanaman bawang putih. Tak hanya di wilayah Jawa tetapi juga di luar Jawa seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sulawesu Tengah, Sulawesi Selatan, NTT, bahkan sampai ke Papua,” demikian dikatakan Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi yang saat ini sedang meninjau lahan bawang merah di Solok, Sumatera Barat, Rabu (5/12).

Suwandi menegaskan, sejak digulirkan program menuju swasembada bawang putih oleh Mentan Andi Amran Sulaiman telah terjadi peningkatan luas tanam yang signifikan. Buktinya, bertahun-tahun data luas tanam bawang putih tidak beranjak dari kisaran 2 ribuan hektar setahun, tapi di tahun 2018 ini ditargetkan penanaman bawang putih lebih dari 10 ribu hektar yang berasal dari APBN dan wajib tanam importir.

“Artinya, naik 500 persen tanam tahun ini. Tahun 2019 nanti kita akan kejar tanam 18 ribu hektar untuk mencapai swasembada benih,” tegasnya.

Oleh sebab itu, Suwandi menyebutkan pihaknya akan menaikkan alokasi APBN khusus untuk bawang putih. Tahun 2017, telah dialokasikan APBN seluas 3.273 Hektar di 8 Kabupaten dan Tahun 2018 meningkat menjadi 5.949 Hektar yang tersebar di 79 Kabupaten.

"Tahun depan kita upayakan minimal 10 ribu hektar lagi dari APBN dan 8 ribuan hektar dari skema wajib tanam guna menggenjot produksi dalam negeri. Tentunya ini akan semakin memantik geliat bawang putih di dalam negeri,” ujarnya.

Lebih lanjut Suwandi menguraikan wilayah Sumatera yang selama ini tidak terdengar akan pengembangan bawang putih kini mulai bermunculan. Yakni seperti di Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Solok, Agam, Tanah Datar dan Solok Selatan. Di wilayah Sumatera Utara malah muncul tiga sentra baru potensial yaitu Karo, Simalungun dan Humbang Hasundutan. Sentra baru juga mulai muncul di Merangin, Kerinci, Kepahiang, Rejang Lebong, Muara Enim hingga OKU Selatan.

"Wilayah gugusan Bali Nusa Tenggara juga mulai bangkit lagi seperti di Tabanan, Bangli, lombok timur, di NTB, TTS di NTT. Pun dengan Zona Sulawesi di Bantaeng, Enrekang, Sigi, Donggala, Poso, Minahasa dan Minsel,” ungkapnya.

Sejak dicanangkan tahun 2017 lalu, sentra-sentra produksi bawang putih yang pernah jaya di tahun 1990an kembali menggeliat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News