Daur Ulang, Jurus Baru Industri Film Indonesia

Daur Ulang, Jurus Baru Industri Film Indonesia
Foto: Jawapos.com

jpnn.com - Dua tahun terakhir bermunculan film Indonesia yang merupakan daur ulang dari film sebelumnya. Ada yang remake ada juga reboot.

Kedua istilah dalam industri film ini nyaris sama, namun memiliki sejumlah perbedaan. Istilah remake digunakan untuk film yang dibuat ulang tanpa mengubah alur cerita maupun karakter.

Film remake tidak mewajibkan memakai judul yang sama. Formulanya dipilih untuk mengulang kesuksesan film box office dengan versi terbaru lewat modernisasi teknologi film.

Sementara istilah reboot berarti penggarapan ulang sebuah film, namun tidak terpaku pada cerita versi sebelumnya. Tim produksi berhak mengubah cerita dari sumber aslinya.

Reboot dipilih untuk menghidupkan kembali tokoh atau cerita lama, baik yang sudah selesai atau dibuat ulang dengan cerita baru, meskipun memakai judul yang sama dengan film semula.

Daur ulang terbukti jadi jurus ampuh menggaet penonton ke bioskop. Tak perlu susah-susah mencari buktinya. Film terlaris sepanjang sejarah Indonesia, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1, adalah hasil daur ulang.

Tahun ini formula daur ulang cukup ramai digunakan, baik secara remake maupun reboot. Yang paling terbaru dan populer adalah reboot Pengabdi Setan arahan Joko Awar.

Yang juga unik beberapa sutradara mendaur ulang karya mereka sendiri. Seperti Rizal Mantovani dan Jose Purnomo dengan Jailangkung, serta Hanung Bramantyo dengan Jomblo

Dua tahun terakhirn daur ulang menjadi tren Industri perfilman Indonesia

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News