Dedi Mulyadi Sesumbar soal Menggaji Warga DKI, Staf Pramono: KDM Salah Hitung

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Cyril Raoul Hakim menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan menggaji Rp 10 juta per kepala keluarga (KK) bila menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Menurut dia, mustahil bagi Pemprov DKI Jakarta memberikan gaji dengan nominal tersebut kepada masing-masing keluarga.
Pria yang akrab disapa Chico Hakim itu pun menyebutkan bahwa Dedi Mulyadi salah hitung.
“Kang Dedi salah hitung,” ucap Chico dalam pesan singkatnya, Senin (12/5) kemarin.
Chico menuturkan, saat ini nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta berkisar di angka Rp 90 triliun.
Bila ingin memberikan gaji Rp 10 juta kepada 2 juta KK, maka Pemprov DKI harus mengeluarkan Rp 20 triliun per bulan.
Artinya, untuk mewujudkan ide besar Dedi Mulyadi itu, diperlukan anggaran tahunan hampir tiga kali lipat lebih besar dari total APBD DKI saat ini.
“Intinya saya enggak mau mencemooh, intinya Kang Dedi terlalu bersemangat sampai sampai salah hitung saja,” kata dia.
Cyril Raoul Hakim menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan menggaji Rp 10 juta per KK bila menjadi Gubernur Jakarta
- Lihat Itu Penampilan Pramono Saat Menonton Formula E di Ancol
- Bamsoet Tegaskan Kesuksesan Gelaran Formula E Prestasi Seluruh Masyarakat Indonesia
- Berapa Gaji Direksi dan Komisaris GoTo? Intip Kisarannya di Sini
- Hore, Pekerja dengan Gaji Rp 3,5 Juta Bakal dapat BSU dari Pemerintah, Sebegini Besarannya
- Gubernur Pramono Bagi-Bagi Tiket Gratis Nonton Formula E Buat Pelajar
- Abaikan Instruksi Mendagri, Pemprov Jabar Masih Larang Rapat di Hotel