Dekrit Dicabut, Referendum Konstitusi Lanjut
Konsesi Kunci Mursi kepada Kubu Oposisi
Senin, 10 Desember 2012 – 08:08 WIB
KAIRO - Aksi demonstrasi besar-besaran tanpa henti di luar Istana al-Ittihadiya atau Istana Heliopolis, timur Kairo, memaksa Presiden Mesir Muhammad Mursi berubah sikap. Sabtu malam lalu (8/12) atau dini hari kemarin WIB (9/12) Mursi mengumumkan kesediaannya untuk mencabut dekrit yang dia terbitkan pada 22 November lalu.
Keputusan itu diambil Mursi setelah bertemu dan dialog dengan sejumlah tokoh dan pemimpin politik. Keputusan tersebut menjadi konsesi kunci di tengah krisis politik yang melanda Mesir pasca-keluarnya dekrit presiden. Dekrit itu memberikan kewenangan lebih besar kepada Mursi (selaku presiden), termasuk membubarkan lembaga peradilan.
Oposisi lantas mempertimbangkan untuk menghentikan aksi protes pada pemerintah. Ketegangan politik di Mesir pun mulai mencair.
"Mulai saat ini, presiden sepakat untuk membatalkan seluruh kewenangan tambahan yang beliau peroleh (berkat dekrit) bulan lalu," kata Selim al-Awa, salah satu ajudan Mursi. Melalui keputusannya itu, Mursi telah mengabulkan satu di antara dua tuntutan oposisi terhadap dirinya.
KAIRO - Aksi demonstrasi besar-besaran tanpa henti di luar Istana al-Ittihadiya atau Istana Heliopolis, timur Kairo, memaksa Presiden Mesir Muhammad
BERITA TERKAIT
- Netanyahu: Israel Akan Membalas secara Bijaksana, Tidak Emosional
- Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas
- Berkuasa Sejak 2004, PM Singapura Lee Hsien Long Bakal Mengundurkan Diri Bulan Depan
- Israel Dibombardir Iran, Arab Saudi Dilanda Kecemasan Mendalam
- Amerika dan Jepang Perkuat Aliansi Militer, Kok China Sewot?
- Innalillahi, Dua WNI Tewas dalam Kebakaran Apartemen di Kowloon