Demi Muslim Rohingnya, Garda Bangsa Sambangi Kedubes Myanmar
Senin, 06 Agustus 2012 – 19:49 WIB
JAKARTA - Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) mengaku tidak bisa tinggal diam mencermati kondisi kaum muslim Rohignya di Myanmar. Senin (6/8), DKN Garda Bangsa menggelar aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Myanmar di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat.
Di depan KEdubes Myanmar, organisasi di bawah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyuarakan kecaman dan kutukan terhadap aksi pembantaian terhadap muslim Rohingya. Setelah berorasi sejenak sambil membentangkan spanduk berisi kritikan terhadap aksi pembantaian, massa kemudian melakukan salat ghoib di depan Kedubes Myanmar.
Baca Juga:
Ketua Umum DKN Garda Bangsa M. Hanif Dhakiri didampingi sekjennya, Abdul Malik Haramain, menuntut penghentian semua bentuk tindakan kekerasan terhadap etnis minoritas Rohingnya. Kekerasan fisik, pengusiran maupun kekerasan simbolik yang dilakukan pemerintah Myanmar dinilai akan meningkatkan eskalasi konflik dan memancing tekanan dunia internasional untuk menjatuhkan sanksi. "Ini justru merugikan bangsa Myanmar seluruhnya," tegasnya.
Selain itu Garda Bangsa juga meminta Pemerintah Myanmar membuka akses yang seluas-luasnya kepada semua pihak yang hendak mengetahui duduk masalah sebenarnya. Termasuk pula pengusutan pelanggaran HAM baik kepada minoritas Rohingya, maupun kepada pihak yang ingin memberikan bantuan kemanusiaan, kesehatan dan pendampingan pascakonflik.
JAKARTA - Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) mengaku tidak bisa tinggal diam mencermati kondisi kaum
BERITA TERKAIT
- 5 Tuntutan 3 Ormas Islam, Nomor 2 Meminta 8 Hakim MK Tobat
- Ditangkap Densus, 8 Orang Kelompok Jemaah Islamiyah Jadi Tersangka
- Formasi CPNS 2024 & PPPK Terbanyak untuk Honorer Tenaga Teknis
- 7 Kecamatan di Trenggalek Dilanda Banjir dan Tanah Longsor
- Bersama TNI AU, BAZNAS Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara
- AMMI Batalkan Aksi Menjelang Putusan Sengketa Pilpres, Ini Alasannya