Demi UMKM, Fadel Muhammad Menyodorkan 3 Permintaan ke Pemerintah

Demi UMKM, Fadel Muhammad Menyodorkan 3 Permintaan ke Pemerintah
Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad (kedua dari kanan) usai membuka acara Focus Group Discussion (FGD) di Serang, Banten, Kamis (16/7). Foto: Dedi Sofian/JPNN.com

jpnn.com, SERANG - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad menegaskan ada tiga hal yang harus segera dilakukan pemerintah untuk bisa membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan para petani agar tetap menjalankan usaha mereka dalam mendukung upaya ketahanan pangan nasional.

Pertama, kata Fadel, membuat ekonomi menjadi likuid terutama pada hal perbankan.

Sebab, Fadel melihat hingga saat ini uang yang keluar dari perbangkan sangat sulit sehingga semua orang tidak bisa untuk mendapatkan pinjaman.

"Hari ini uang tidak keluar dari perbankan sehingga orang sulit untuk melakulan peminjaman. Likuid ini sangat penting. OJK dan Bank Indonesia (BI) supaya bekerja bangun tidur dan jangan tidur terus. Bikin gerakan supaya bisa bergerak," ungkap Fadel kepada media usai menghadiri dan membuka acara Focus Group Discussion (FGD) bertema 'Penguatan Ketahanan Pangan DKI Sebagai Pintu Gerbang Nasional Melalui Sinergitas Dengan Provinsi Jawa Barat dan Banten', di Serang, Banten, Kamis (16/7)

Kedua, lanjut Fadel, pemerintah juga harus memperhatikan mengenai kredit tanpa agunan (KTA). Pasalnya, ada 10 juta pertani masih memakai KTA .

"Tolong diperhatikan mengenai KTA itu. Banyak petani-petani kita yang pakai kredit tanpa agunan, kurang lebih ada 10 juta orang," ungkap Fadel.

"Mereka sekarang kesulitan meminjam uang karena perbankan menerapkan aturan rigid. Kalau boleh ada kelonggaran relaksasi dalam hal ini. Karena petani-petani banyak sekali," sambungnya.

Ketiga, Fadel juga melihat saat ini UMKM keadaanya sangat memburuk akibat perbankan cukup sulit untuk mengeluarkan peminjaman. Sehingga mereka tidak bisa menjalankan bisnisnya.

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad memberikan perhatian kepada UMKM dan para petani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News