Demo di KPK, Massa Bawa Kerupuk...Maksudnya Apa Ya?
jpnn.com - JAKARTA - Massa dari Masyarakat Sipil Antikorupsi memberikan karangan bunga untuk Plt Ketua KPK Taufiequrahman Ruki, Rabu (16/12) di kantor KPK. Tak tanggung-tanggung, di karangan bunga itu terdapat kalimat sindiran yang dialamatkan kepada Ruki yang kepemimpinannya dianggap telah menghancurkan KPK.
"Terima kasih Ruki telah menghancurkan KPK dari dalam, dan pimpinan lain yang diam saja ketika KPK dihancurkan," begitu kalimat yang tertulis di karangan bunga tersebut.
Menurut Aradila Caesar, Koordinator Aksi, karangan bunga itu diberikan untun Ruki dan para pimpinan lainnya karena kinerjanya tak terlihat sama sekali dalam pemberantasan korupsi. Sebaliknya, kata dia, malah membuat KPK semakin lemah dan tak kuat seperti dulu lagi.
"Kami berterima kasih kepada empat komisioner KPK yang lain yang diam saja melihat KPK dihancurkan Pak Ruki," sindir Aradila.
Tak cuma karangan bunga, Ruki dan para pimpinan lainnya juga diberi kerupuk sebagai sindiran kepada para komisioner yang hanya diam ketika KPK dilemahkan. "Kami asosiasikan kerupuk sebagai dia (Ruki), yang sengaja dipasang untuk melempemkan KPK," kata Julius Ibrani, salah satu peserta aksi.
Ia menambahkan, pelemahan itu dimulai ketika Ruki dan komisioner lain masuk menggantikan Ketua non aktif KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua non aktif KPK Bambang Widjojanto. Bahkan, ketika penyidik senior KPK Novel Baswedan dikriminalisasi. (boy/jpnn)
JAKARTA - Massa dari Masyarakat Sipil Antikorupsi memberikan karangan bunga untuk Plt Ketua KPK Taufiequrahman Ruki, Rabu (16/12) di kantor KPK.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ada 303 Amicus Curiae di Belakang Hakim MK, Gibran Pantas Cemas
- KPK Bidik Keluarga SYL yang Menikmati Uang Hasil Korupsi, Siapa?
- Sisa P1 hingga P4 Bakal Diakomodasi di PPPK 2025? Cermati Penjelasan Dirjen Nunuk
- Sido Muncul Berbagi Santunan Kepada 1.000 Anak Yatim di Jakarta
- Operasi Gabungan Bea Cukai dan Polri Bongkar Kokain Modus Botol Sampo & Serbuk MDMA
- Pemprov DKI Jakarta Yakin Inflasi 2024 Masih Bisa Dikendalikan