Deradikalisasi, Menag Desak Tambah Jam Pelajaran Agama

Deradikalisasi, Menag Desak Tambah Jam Pelajaran Agama
Deradikalisasi, Menag Desak Tambah Jam Pelajaran Agama
TANGERANG - Sekarang ini muncul fenomena pelaku terorisme berasal dari sekolah maupun perguruan tinggi berbau Islam. Contohnya Pepi Fernando, alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Ciputat.

Meskipun begitu, Kementerian Agama (Kemenag) tetap tidak mau melakukan revisi terhadap kurikulum pendidikan agama. Kementerian menilai, belum ada urgensi untuk merubah kurikulum. Sebab, kurikulum yang dipakai sekarang ini sudah proporsional dan tidak mengajarkan radikalisme.

Menteri Agama Suryadarma Ali mengatakan, perlu penegasan dan pembedaan yang jelas antara rekrutmen dan pendidikan agama radikal. Rekruitment kelompok radikal sudah terlepas dari institusi pendidikan keagamaan. Selain itu, perekrutan bisa terjadi kepada siapapun.

"Ini rawan kesusupan paham radikal karenanya perlu dipikirkan kembali bagaimana mencegahnya," ungkap Suryadarma di Bandara Soekarno-Hatta usai melakukan kunjungan kerja dari Nusa Tenggara Barat (NTB), kemarin (24/4).

TANGERANG - Sekarang ini muncul fenomena pelaku terorisme berasal dari sekolah maupun perguruan tinggi berbau Islam. Contohnya Pepi Fernando, alumni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News