Derita Pelayan Warung Remang-remang Punya Suami Petinju

Derita Pelayan Warung Remang-remang Punya Suami Petinju
Ilustrasi: Fajar Krisna/Radar Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Perempuan muda warga Surabaya ini harus menerima risiko akibat menikah muda dengan pria yang berprofesi sebagai petinju. Karin -bukan nama sebenarnya- memilih mengakhiri rumah tangganya dengan suaminya -sebut saja Donwori- karena tak betah jadi sasaran pukulan hook, jab ataupun upper-cut.

Beberapa hari jelang Natal 2018, Karin jadi perhatian pengunjung di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Surabaya. Pakaiannya tampak seksi.

Asap rokok juga terus mengepul dari mulut Karin. Di leher perempuan 22 tahun itu tampak tato bergambar kalajengking.

Tapi yang menghiasi tubuh Karin bukan hanya tato. "Lihaten (lihat, red) ini, tubuhku biru-biru, lebam kabeh (semua, red) kena pukul suami," tutur Karin memperlihatkan bekas kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Karin lantas menceritakan awal kisah pilu kehidupannya. Dia menikah pada usia yang sangat dini, yakni saat masih duduk di bangku sekolah.

Awalnya, Donwori saat masih berstatus pacar sudah mengajak Donwori bercinta. Karena tak mau kebobolan, Karin minta dinikahi meskipun secara siri.

"Aku enggak goblok ya. Enggak mau berhubungan tanpa ikatan. Apalagi aku perempuan," ujar Karin.

Singkat kata singkat cerita, keduanya menikah. Namun, Karin dan Donwori tak serta-merta hidup bareng di satu rumah.

Perempuan muda dengan tato kalajengking di leher ini menggugat cerai suaminya yang berprofesi sebagai petinju lantaran tak betah lagi diselingkuhi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News