Desakan Sumbar Lockdown Makin Kuat, Ini Sebabnya

Desakan Sumbar Lockdown Makin Kuat, Ini Sebabnya
Ilustrasi petugas medis mengenakan pakaian pelindung agar tak terpapar virus corona Foto: REUTERS/SERGIO PEREZ

Dengan kondisi seperti itulah, kata wanita yang akrab disapa Riri ini, tim medis dan elemen masyarakat dengan ini memohon kebijakan untuk tidak lagi menambah para pendatang dari daerah terjangkit. Baik melalui darat, laut dan udara.

"Karena kondisi ketidakcukupan APD, faskes, isolasi yang tidak standar, dan terutama jumlah tenaga medis yang ada. Untuk itu, disarankan Sumbar melakukan partial lock down atau lockdown mandiri. Agar kita fokus menyelesaikan jumlah kasus saat ini yang akan terus berkembang," tukasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumbar Supardi mengungkapkan bahwa dia sudah mengusulkan Sumbar lockdown karena semakin cepat penyebaran Covid-19 saat ini. "Insyaallah besok (27/3), kami akan follow-up dengan teman-teman Gugus Tugas dan Gubernur (usulan lockdown parsial)," ujarnya di WAG Kawal Covid-19 Sumbar, Kamis (26/3).

Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ketika ditanya soal desakan lockdown menyebutkan, bahwa Gugus Tugas Covid-19 Sumbar terus melakukan evaluasi kondisi terkini.

Sejauh ini Irwan mengaku sudah meminta Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan pihak maskapai untuk mengurangi frekwensi penerbangan ke Sumbar.  Sementara seluruh perbatasan Sumbar dengan daerah tertangga, diperketat pemeriksaan suhu tubuh para pendatang oleh petugas Tim Gugus Tugas. (esg)

Banyak yang mendesak agar Irwan Prayitno memutuskan Sumbar lockdown. Mereka tak mau ada kuburan massal di Ranah Minang, seperti di Italia.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News