Detektor Tsunami Dicuri, Pak Jokowi Bilang Begini

Detektor Tsunami Dicuri, Pak Jokowi Bilang Begini
Presiden Joko Widodo kunjungi lokasi gempa di Palu. Foto: Ist

jpnn.com - Instrumen sistem deteksi dini atau early warning system tsunami di wilayah Palu disebut-sebut tak berfungsi usai gempa 7,4 SR pada Jumat lalu (28/9). Usut punya usut, alat yang disebut buoy tsunami itu hilang dicuri.

Merespons hal itu, Presiden Joko Widodo mengatakan pentingnya mengamankan peralatan pendeteksi bencana seperti gempa dan tsunami itu. Dia juga mengimbau agar masyarakat ikut bersama-sama menjaganya.

"Kita juga memerlukan kesadaran bersama masyarakat, agar alat-alat seperti itu tidak dirusak atau tidak diambil karena alat ini sangat berguna sekali," kata Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/10).

Dia pun telah menginstruksikan supaya masalah ini segera diselesaikan. Peralatan yang rusak harus segera diperbaiki. Kemudian dijaga jangan sampai hilang.

"Saya perintahkan agar alat ini diperbaiki kemudian diawasi dan dijaga karena itu alat yang sangat penting dalam mendeteksi kejadian yang akan terjadi," tambahnya.

Sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, polisi akan mengusut hilangnya buoy tsunami. Sebab, hilangnya buoy membuat sistem deteksi dini tak berjalan.

“Informasi terkait hilangnya itu (buoy, red) kan Polri baru tahu sekarang. Tentunya kalau hilang ada indikasi pencurian,” kata dia kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (1/10).

Polri juga meminta kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membuat laporan ke polisi terkait hilangnya buoy tsunami tersebut.(fat/jpnn)


Presiden Joko Widodo merespon hilangnya instrumen pendeteksi tsunami di wilayah Palu


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News