Detik- detik Mengerikan Supardi Bunuh Ibu Angkatnya, Motif Sudah Jelas

Detik- detik Mengerikan Supardi Bunuh Ibu Angkatnya, Motif Sudah Jelas
Supardi (tengah) dipapah petugas kepolisian. Foto: Lombok Post/JPG

Tetapi, pengorbanan berpuluh tahun Miskiah tiba-tiba hilang seketika. Balasannya tak terduga. Kemilau harta Miskiah rupanya telah membutakan mata anaknya. Supar beranggapan, jika Miskiah meninggal, hartanya bisa jatuh ke tangannya.

Supar kemudian mengatur siasat dengan melibatkan dua adiknya Is dan Satria. Supar yang telah merencanakan itu semua datang ke rumah Miskiah pada Kamis (2/5) malam.

Dia sengaja, membantu Miskiah mengemas barang dagangan. ”Dia melakukan itu untuk melihat situasi. Apakah sepi atau tidak,” beber Satria.

Nah, pukul 03.00 Wita, Supar melihat kondisi sekitaran rumah sepi. Lalu, ia menelpon Satria yang kemudian mengajak Is. Setelah itu, mereka membagi tugas. Is menjaga gerbang, Supar dan Satria masuk ke dalam rumah.

Supardi mematikan meteran listrik rumah Miskiah sehingga keadaan menjadi gelap. Itu dilakukan agar muka mereka tak ditandai. Supardi langsung memukul kepala Miskiah menggunakan balok.

Miskiah masih tersadar dan berupaya bangun. Tetapi, Supar tanpa ampun mengambil parang dan mengarahkan ke Miskiah.

Tak sadarkan diri. Miskiah langsung dieksekusi dengan cara digorok. Lalu, dia mengambil handphone milik korban. HP itu diberikan ke Is yang berjaga di pintu gerbang.


Kasus terungkap oleh Burhan, adik Miskiah. Burhan melihat kondisi Miskiah tak bernyawa usai salat subuh. ”Setiap pagi saya selalu mengantarkan jualan adik saya ke Pasar Sayang-sayang,” kata Burhan.

Supardi bersengkongkol dengan dua orang membunuh ibu angkatnya yang selama ini memberikan kasih sayang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News