Di Masa Jokowi, Perkembangan SMK Melesat Jauh

Di Masa Jokowi, Perkembangan SMK Melesat Jauh
Mendikbud Muhadjir Effendy. Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

Sampai 2017, Kemendikbud telah melatih 12.740 guru agar menjadi guru produktif, merekrut 15.000 guru Program Keahlian Ganda, serta menyelaraskan kurikulum SMK sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Kerja sama dunia pendidikan dengan industri terus dilakukan. Tercatat sebanyak 3.574 industri telah bekerja sama dengan SMK.

Sebanyak 421 SMK menjadi lembaga sertifikasi profesi pihak satu (LSP-P1), 6 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) telah menjadi LSP pihak dua (LSP-P2).

Dan saat ini terdapat 1.304 Lembaga Kursus menjadi tempat uji komperensi (TUK).

"Pengembangan sektor prioritas nasional melalui penyiapan tenaga terampil terus dilakukan pemerintah. Tercatat sebanyak 89 SMK bidang Kelautan/Kemaritiman, 116 SMK bidang Pariwisata, dan 132 SMK bidang Pertanian telah dibangun sepanjang 2015 sampai 2017. Di era Presiden Jokowi, pendidikan vokasi salah satunya SMK melesat jauh," pungkas Muhadjir.(esy/jpnn)


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menggulirkan kebijakan zonasi sekolah tahun ini untuk meningkatkan pemerataan yang berkualitas.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News