Di Tangan Aditya, Patahan Kayu jadi Kotak Cincin Keren

Di Tangan Aditya, Patahan Kayu jadi Kotak Cincin Keren
Adit juga menggunakan bahan ramah lingkungan untuk pernak-pernik karyanya. Foto: Asta Yanuar/Radar Ponorogo

jpnn.com - Aditya Dwi Pradipta gemes melihat limbah kayu terbuang sia-sia. Patahan kayu mahoni di pekarangan rumahnya yang semula berakhir di tungku perapian, disulapnya menjadi kotak cincin (ring box).

NUR WACHID, Ponorogo

RIMBUN pekarangan rumah Aditya Dwi Pradipta di Desa Pondok, Kecamatan Babadan, Ponorogo, Jatim. Cocok untuk menghabiskan waktu di siang hari. Sekelilingnya dipenuhi pohon mahoni. Dari pintu belakang rumah, terdengar suara pukulan kapak menggema ke setiap sudut pekarangan.

Rupanya, Adit sibuk membelah potongan kayu mahoni. Sebilah kapak di genggamannya membelah kayu berdiameter 5-10 sentimeter.

Urusan membelah kayu tidak boleh sembarangan. Setiap lekukan dan tekstur dicermatinya benar. Jika salah dalam menentukan potongan, dapat berpengaruh terhadap hasil produknya.

Setelah setengah jam, Adit membawa hasil potongan kayu itu ke teras belakang rumahnya yang telah disulap menjadi ruang produksi.

Di situ tergeletak berbagai peralatan. Mulai pahatan, gunting, paku kecil, hingga martil dan bunga plastik. ‘’Baru awal tahun ini saya menggeluti kerajinan ini,’’ kata Aditya Dwi Pradipta.

Di tangan Aditya Dwi Pradipta, limbah kayu disulap menjadi produk bernilai. Awalnya dia mulai berpikir ketika mendapati banyaknya kayu mahoni di pekarangan rumahnya berakhir di tungku masak. Dari situlah dia mulai mencari referensi untuk memanfaatkan limbah tersebut. Sampai dirinya menemukan ide membuat ring box dari limbah tersebut.

Aditya Dwi Pradipta konsisten memanfaatkan bahan ramah lingkungan berupa patahan kayu mahoni untuk dijadikan kotak cincin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News