Diawali Bakar Kemenyan, Gabungkan Air Sumur Makam Raja, Wali, Laut Utara-Selatan

Diawali Bakar Kemenyan, Gabungkan Air Sumur Makam Raja, Wali, Laut Utara-Selatan
Warga Widodomartani berebut isi gunungan pada puncak acara merti sumber di Blue Lagoon, Widodomartani, Ngemplak, Sleman Rabu (1/5). Foto: ETIAKY A KUSUMA/RADAR JOGJA

jpnn.com - Merti Sumber merupakan tradisi warga Dusun Dalem, Widodomartani, Ngemplak, Sleman sejak empat tahun lalu. Sebagai wujud syukur atas limpahan air yang terus mengalir sepanjang tahun.

JAUH HARI WAWAN S, Sleman

CUACA di langit Sleman Rabu (1/5) sore masih terasa panas. Ketika itu masyarakat dari berbagai daerah mulai memadati jalanan Desa Widodomartani.

Puluhan orang berbaris rapi. Mereka bregada prajurit desa setempat. Di belakang bregada belasan orang mengenakan pakaian adat Jawa membawa kendhi dan sesaji. Lalu disusul barisan pengusung empat gunungan besar berisi hasil bumi.

Sengatan sinar matahari seolah tak mereka hiraukan. Berjalan perlahan mereka menuju pemandian Blue Lagoon. Berangkatnya dari makam leluhur. Berjarak sekitar dua kilometer.

Pemandangan itu mengawali tradisi merti sumber. Prosesi inti digelar di Blue Lagoon. Dimulai oleh para tetua adat dengan membakar kemenyan. Doa-doa pun dilantunkan ke Sang Pencipta.

BACA JUGA: Basri Latief Patut jadi Contoh Bagi para Caleg yang Gagal

Pandangan masyarakat tertuju pada empat gunungan tadi. Yang diletakkan di luar pagar. Mereka menunggu saat-saat untuk berebut isi gunungan.

Tujuh kendhi air tirta budi menjadi bagian prosesi merti sumber, menggabungkan 11 sumber mata air dari berbagai tempat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News