Dibacoki pakai Celurit, Slamet Riwansa tak Melawan, Rokok Masih di Tangan

Dibacoki pakai Celurit, Slamet Riwansa tak Melawan, Rokok Masih di Tangan
Pelaku menyerahkan diri. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Sahri, 56, warga Jalan Mayjen Sungkono Gang 9, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, nekat membunuh tetangganya sendiri, Slamet Riwansa, 41, menggunakan celurit, Rabu (20/2).

Korban tewas di tempat kejadian perkara (TKP) dengan kondisi luka di bagian kepala karena sabetan celurit.

Kasus tersebut langsung terungkap karena pelaku menyerahkan diri ke Polsek Kedungkandang beberapa saat setelah melakukan aksi pembunuhan itu. Pelaku diantar saudaranya ke mapolsek sambil membawa celurit.

”Pelaku sakit hati dengan korban karena pelaku yakin, sapinya mati diracun oleh korban,” terang Kapolsek Kedungkandang Komisaris Polisi (Kompol) Suko Wahyudi.

BACA: Janda Lulusan SMA Keruk Rp 639 Juta dari Pria yang Ngebet Pengin jadi Polisi

Polisi langsung mendatangi lokasi terjadinya pembunuhan yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah korban. Benar saja, tubuh Slamet yang sudah tak bernyawa bersandar di samping tumpukan batu bata dengan kondisi bersimbah darah. Polisi langsung melakukan pengamanan TKP dan mengevakuasi tubuh korban ke RS Saiful Anwar (RSSA).

Di depan petugas, pelaku mengakui nekat membunuh korban gara-gara sapinya mendadak mati Sabtu lalu (9/2). Sahri curiga ada yang tak beres. Dia meminta bantuan dokter hewan untuk mengetahui penyebab hewan ternaknya yang tiba-tiba mati.

”Kata dokter, sapi saya mati diracun,” terangnya kepada petugas. Dari keterangan dokter hewan tersebut, kemungkinan racun tikus diberikan sehari sebelumnya Jumat (8/2).

Gara-gara sapinya mati, Sahri, 56, membunuh tetangganya sendiri dengan cara sadis, pakai celurit, Slamet bersimbah darah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News