Dikenang karena Berani Memilih

Dikenang karena Berani Memilih
KENANG - Inayah Wulandari Wahid, putri bungsu almarhum Gus Dur saat menghadiri acara 'Persembahan untuk Sang Guru dan Pahlawan Bangsa: Mengenang dan Melanjutkan Perjuangan Gus Dur', di GOR Kertajaya, Surabaya, Jumat (29/01). Foto: Dite Surendra/Jawa Pos.
Dia berharap semua rakyat Indonesia memilih untuk tetap menghidupkan semangat Gus Dur. Presiden keempat itu memang wafat, namun jangan sampai semangat juang beliau turut berlalu. "Semangat untuk bersatu dalam kebhinekaan harus selalu ada dalam jiwa generasi penerus," katanya.

Dalam acara itu, sekaligus dideklarasikan ikrar untuk melanjutkan perjuangan Gus Dur. Selain itu, juga dibacakan dukungan bagi penganugerahan gelar pahlawan dan guru bangsa untuk putra kelahiran Jombang, Jawa Timur itu.

"Tak ada yang meragukan kapasitas Gus Dur. Kami menganggap dia pantas digelari pahlawan, meski dia sebenarnya lebih besar dari gelar itu," ungkap Kusno Sugeng, ketua panitia acara tersebut.

Sebelum acara dimulai, disuguhkan permainan musik gamelan dari grup Kukuh Cs. Ditampilkan pula alunan musik tradisional Tiongkok dari kelompok musik Kemuning. Acara bertambah semarak dengan atraksi dua barongsai dari Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Boen Bio, Surabaya. Inayah dan Gus Sholah ikut memasukkan angpao ke mulut barongsai. (rio/el)

SURABAYA - Meski sebulan berlalu, warga seperti tidak berhenti mengenang kepergian Abdurrahman Wahid. Tadi malam, giliran 30 komunitas lintas agama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News