Din Syamsuddin: Ini Tentu Membuat Dampak Kemanusian yang Serius

Din Syamsuddin: Ini Tentu Membuat Dampak Kemanusian yang Serius
Din Syamsuddin bicara soal Pilkada 2020. Ilustrasi Foto: Fathra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menyebut sudah banyak koalisi masyarakat sipil dan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang menyuarakan agar Pilkada 2020 ditunda.

Bahkan, belakangan muncul suara Wakil Presiden Ke-12 RI Jusuf Kalla yang juga meminta penundaan Pilkada 2020. 

Din Syamsuddin mengungkapkan itu saat membuka diskusi publik yang digelar secara daring berjudul "Pilkada di Tengah Corona, Mengapa Harus Ditunda", Kamis (24/9).

"Masih banyak lagi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan kelompok-kelompok masyarakat, tak terkecuali tokoh perorangan seperti mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta menyarankan agar pilkada serentak pada 9 Desember 2020 ditunda," kata Din saat membuka diskusi.

Namun, kata dia, suara itu masih saja tidak didengarkan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Padahal, desakan agar pilkada 2020 ditunda murni pertimbangan kesehatan, mengingat pertambahan kasus Covid-19 belum menunjukkan tren penurunan.

"Alasannya adalah kesehatan dan kemanusian. Itu terkait dengan pesebaran Covid-19 yang masih meninggi dan belum memuncak. Dalam arti belum sampai puncaknya, sehingga juga belum melandai," ungkap Din Syamsuddin.

Lebih lanjut, kata dia, angka pertambahan kasus yang tinggi membuat Pilkada bisa saja berbahaya.

Din Syamsuddin menyebut sudah banyak lembaga swadaya masyarakat dan tokoh yang minta Pilkada 2020 ditunda saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News