Dipo Ingatkan `Gagak Hitam` Tak Mainkan Kartu Ahmadiyah

Dipo Ingatkan `Gagak Hitam` Tak Mainkan Kartu Ahmadiyah
Dipo Ingatkan `Gagak Hitam` Tak Mainkan Kartu Ahmadiyah
JAKARTA  – Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengingatkan tokoh lintas agama ekslusif seperti Prof Din Syamsuddin dan Romo Benny Susetyo yang disebutnya sebagai "Gagak Hitam Bermata Kalong Berbulu Putih" tidak memainkan kartu kontroversi Ahmadiyah karena bisa melebar ke arah konflik horisontal.

”Jangan memolitisasi dan memperkeruh keadaan, karena hal ini berpotensi melebar ke arah konflik horisontal,” katanya di Jakarta, Senin (7/3), guna mengomentari pernyataan Din Syamsuddin yang mendesak ketegasan Pemerintah Pusat soal larangan Ahmadiyah.

Dipo Alam sebaliknya menganjurkan agar mereka melakukan syiar atau penggembalaan kepada umatnya dalam kesejukan toleransi beragama, bukan sebaliknya mengobarkan kegaduhan kerukunan umat beragama. "Tentang adanya sejumlah pemerintah daerah yang melarang kegiatan Ahmadiyah, Din Syamsudin mendesak ketegasan pemerintah pusat soal larangan tersebut.  ”Desakan Din Syamsudin ke pemerintah pusat salah alamat,” kata Dipo.

Karena dari awal pemerintah sudah menerbitkan SKB 3 Menteri untuk pengaturannya, tinggal masyarakat di daerah menjalankan dan mematuhi kesepakatan dalam SKB 3 Menteri tersebut.

Dipo Alam mengajak semua pihak agar konsekuen menjalankan kesepakatan SKB 3 Menteri soal kontroversi Ahmadiyah. Dia menilai upaya meredakan konflik kekerasan antar umat Islam dan warga Ahmadiyah dapat dicegah oleh pimpinan pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten, walikota dan kecamatan sampai ke kepala desa.

”Karena merekalah yang paling tahu keadaan dan bertangungajawab terhadap kerukunan warganya,” kata  aktivis mahasiswa tahun 1975 itu.

Menjawab pertanyaan mengenai tokoh lintas agama yang liberal "membela" warga Ahmadiyah, misalnya kegigihan Romo Benny Susetyo yang terang-terangan mendukung Ahmadiyah, Dipo mengingatkan agar kelompok gagak hitam berbulu merpati putih –yang mengaku gerakan moral tapi sebenarnya gerakan politik– tidak memperkeruh keadaan. ”Romo Benny jangan mencampuri urusan internal umat Islam," tegas Dipo seraya menganjurkan agar tokoh lintas agama dari KWI itu melakukan syiar atau penggembalaan kepada umatnya dalam kesejukan toleransi beragama, bukan sebaliknya mengobarkan kegaduhan kerukunan umat beragama.

Mantan Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia itu mensinyalir gerakan Romo Benny dan tokoh-tokoh lintas agama yang berpolitik dengan memojokkan pemerintah berpotensi menciptakan konflik horizontal antar agama.

JAKARTA  – Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengingatkan tokoh lintas agama ekslusif seperti Prof Din Syamsuddin dan Romo Benny Susetyo yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News