Dipukul, 10 Dokter Mengundurkan Diri

Dipukul, 10 Dokter Mengundurkan Diri
Dipukul, 10 Dokter Mengundurkan Diri
ANAMBAS  - Sebanyak 10 dokter umum yang bertugas di wilayah Anambas resmi mengundurkan diri pada 22 Agustus 2010. Mereka mundur karena merasa profesinya telah dilecehkan oleh salah satu keluarga pasien.

Aksi mundur berjamaah ini berawal dari kasus pemukulan kepada dr Sidhi yang dilakukan oleh ST, salah satu keluarga pasien yang dirawat di Puskesmas Tarempa, awal Agustus lalu. Saat itu ST berang karena cucunya meninggal di puskesmas tersebut. Menurut ST, cucunya meninggal karena lambatnya pertolongan medis dari petugas dan dokter di Puskesmas Tarempa.

"Saat itu yang menangani pasien adalah Dokter Sidhi. Tapi saat beliau sedang bekerja, ST ini langsung memukulnya hingga terjengkang," kata dr Nugraha Afandi yang mengkoordinir mundurnya 10 dokter umum tersebut.

Dokter muda lulusan Universitas Negeri Solo (UNS) ini mengisahkan, pada Sabtu sore ST dan cucunya yang berusia 5 tahun berobat ke Puskesmas Tarempa karena mengeluh demam selama 5 hari. Namun saat itu dr Sidhi yang menangani pasien itu hanya memberikan obat karena pasien dianggap tidak memerlukan perawatan inap. dr Sidhi pun menyarankan supaya pasien pulang dan datang kembali pada hari Senin untuk chek-up. Jika kondisinya belum membaik maka pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan di Palmatak, Anambas.

ANAMBAS  - Sebanyak 10 dokter umum yang bertugas di wilayah Anambas resmi mengundurkan diri pada 22 Agustus 2010. Mereka mundur karena merasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News