Disandera KKB Papua, Ibu Hamil Harus Keluar Kampung Sendiri

Disandera KKB Papua, Ibu Hamil Harus Keluar Kampung Sendiri
Kapolda Papua, Irjen Boy Rafli Amar dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George E Supit menyalami anggota TNI yang tergabung dalam Operasi Satgas Terpadu Penanggulangan KKB. Foto: Mayer C Sarioa/Radar Timika

jpnn.com, MIMIKA - Satgas gabungan TNI-Polri masih berkejaran dengan waktu untuk membebaskan 1.300 warga Desa Kimbely dan Banti, Tembagapura, Papua.

Sebab, berdasar informasi yang didapat, anak-anak di dua desa itu mulai sakit.

Yang mengkhawatirkan, tidak ada tenaga medis di dua desa yang diisolasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) tersebut.

"Beberapa hari lalu, ada tenaga medis, dokter, dan perawat di puskesmas di Kimbely. Tapi, mereka memilih meninggalkan lokasi saat terjadi penembakan terhadap ambulans," tutur Kabidhumas Polda Papua Kombespol A. M. Kamal.

Kamal juga menginformasikan bahwa kembali terjadi penembakan kemarin. Yang jadi sasaran adalah mobil patroli di Mile 63.

Namun, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Kamal menambahkan, penembakan itu terjadi pukul 11.30.

Mengutip Radar Timika (Jawa Pos Group), mobil yang diserang itu tengah dikendarai anggota Satgas Amole.

Mereka sedang melakukan patroli zona dan pengawalan terhadap kendaraan yang mengangkut bahan makanan (Bama).

Tim medis memilih meninggalkan desa yang disandera KKB Papua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News