Diskusi Bola di Bandara

Catatan Dani Nur Subagiyo, Durban

Diskusi Bola di Bandara
PULANG - Effendy Gazali di Bandara Durban. Foto: Dani Nur Subagyo/Jawa Pos.
Setelah berbasa-basi seputar latar belakang kehadiran masing-masing di Afsel, obrolan memasuki tema tentang Piala Dunia. Yang paling hangat tentu saja kegagalan Jerman di semifinal. Effendi yang pengamat sepak bola nasional itu menyoroti kekalahan Tim Panser - sebutan Jerman - tak lepas dari absennya Thomas Muller. Bintang muda Bayern Munchen itu absen karena akumulasi kartu.

Peran Muller yang telah mengemas empat gol di Piala Dunia, lanjut Effendi, tidak bisa ditutup dengan baik oleh Piotr Trochowski maupun Toni Kroos. Trochowski maupun Kroos tercatat hanya sekali memiliki peluang. Alhasil, serangan Jerman yang biasanya dimotori Muller dengan Mezut Ozil dan Lukas Podolski melempem saat melawan Spanyol.

"Trochowski itu sudah gemuk, gerakannya juga tidak selincah Muller. Kroos sekali memiliki peluang. Tapi, tendangannya datar saja, sehingga bisa diblok Casillas (Iker Casillas kiper Spanyol, Red)," kata Effendi yang menonton langsung pertandingan di Stadion Durban itu.

Terkait final Spanyol versus Belanda, Effendi yang dosen di Universitas Indonesia itu melihat peluangnya fifty-fifty. "Belanda merupakan tim paling jahil. Brazil saja bisa terprovokasi dan kalah. Kalau Spanyol terpancing, Spanyol bisa bernasib sama dengan Brazil," ulas Effendi yang sebenarnya ngefans dengan Brazil itu.

PERJALANAN pulang dari Durban ke Johannesburg Kamis lalu (8/7) benar-benar bikin capek. Salah satu penyebabnya karena 1Time, maskapai penerbangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News