Djanur Angkat Bicara soal Pemecatannya, Begini Penjelasannya

Djanur Angkat Bicara soal Pemecatannya, Begini Penjelasannya
Doddy Taher (paling kanan), Djanur, Julis Raja bersama pemain dan Legenda Chelsea, di Medan beberapa waktu lalu. Foto: nin/pojoksatu

jpnn.com, MEDAN - Pelatih Djadjang Nurdjaman akhirnya angkat suara terkait pemecatannya dari kursi pelatih kepala PSMS Medan.

Dia menjelaskan kabar tersebut diterima via telepon dari Sekum PSMS, Julius Raja, Jumat (13/7) siang.

Karena saat ini dia sedang berada di Bandung. Sejatinya, setelah lawan Persipura, Djanur-sapaan akrabnya izin ada urusan kelurga ingin melepas putrinya ke Eropa.

“Saya izin dan rencananya besok balik ke Medan. Tapi tadi ditelepon King (Julius Raja). Dan, ya sudah,” ujarnya seperti dilansir pojoksatu (Jawa Pos Group), Jumat (13/7) siang.

Djanur mengaku bukan CEO PSMS, Doddy Taher yang meneleponnya langsung. “Pak Doddy enggak pernah bicara langsung ke saya sudah lama. Selalu pakai perantara. Pernah saya WA juga hanya dibaca tidak dibalas. Kalau ada apa-apa King yang telepon ke saya,” lanjutnya.

Dia menyebutkan hubungannya dengan Doddy Taher lama tidak harmonis lagi. “Sudah lama, mungkin sejak Piala Presiden itu,” ucapnya.

Eks Pelatih Persib Bandung ini menjelaskan sejatinya sudah merasa akan didepak manajemen sejak perekrutan Suharto AD dan memasukkan dalam tim pelatih. Ditambah lagi, pemecatan dua asistennya Muhammad Yusuf Prasetyo dan Suwanda.

“Sebetulnya sudah bisa mempelajari situasi yang terakhir ya. Akhirnya mereka membuat skenario seperti ini. Mulai memasukkan Harto (Suharto AD) tanpa koordinasi dengan saya dan memecat dua asisten tanpa ngomong ke pelatih.”

Pelatih Djadjang Nurdjaman akhirnya angkat suara terkait pemecatannya dari kursi pelatih kepala PSMS Medan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News