Donald Trump Sebut Ada 'Reset Total' dalam Hubungan AS-China

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeklaim bahwa telah terjadi 'reset total' (pengaturan kembali sepenuhnya) dalam hubungan antara Amerika Serikat (AS)-China.
Trump mengumumkan hal itu pada Sabtu (10/5) seusai timnya menggelar pertemuan dengan pejabat China terkait perdagangan di Swiss.
“Pertemuan yang sangat baik hari ini dengan China, di Swis. Banyak hal dibahas, banyak yang disepakati. Reset total dinegosiasikan dengan cara yang bersahabat tetapi konstruktif," tulis Trump di platform Truth Social.
"Demi kebaikan China dan AS, kami ingin China lebih terbuka terhadap bisnis Amerika. Kemajuan besar telah dicapai!,” tulis Trump lebih lanjut di platform Truth Social.
Hari pertama pembicaraan dagang ini berakhir di Jenewa dan akan dilanjutkan pada Minggu, menurut laporan media Wall Street Journal.
Pertemuan dimulai pukul 10 pagi waktu setempat (08.00 GMT atau 15:00 WIB), diselingi waktu makan siang, dan berlangsung hingga sekitar pukul 8 malam -- pertemuan berlangsung sekitar delapan jam -- menurut laporan media tersebut.
Tidak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan setelah pertemuan, termasuk perincian mengenai isi maupun suasana diskusi juga tidak diungkapkan kepada publik.
Delegasi Amerika dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer, sementara Wakil Perdana Menteri He Lifeng memimpin delegasi China.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeklaim bahwa telah terjadi reset total (pengaturan kembali sepenuhnya) dalam hubungan antara AS-China
- Prabowo Berencana Temui Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Legislator Minta Opsi Diplomatik Harus Terus Dijalankan Meski Tarif Impor AS 32%
- 3 Jurus Gubernur Ahmad Luthfi Jaga Komoditas Ekspor Jateng dari Pukulan Tarif Trump
- Megawati Serukan Kembali Gagasan Bung Karno Bangun Dunia Baru Lewat Pidato di PBB
- Kadin Sebut Tarif Trump 32 Persen Bikin Keok Sejumlah Industri Hingga Adanya PHK
- Indonesia Perlu Negosiasikan Tarif Trump, Siapkan Alternatif