Dosen yang Diduga Menista Agama Minta Maaf, Proses Hukum Berlanjut?

Dosen yang Diduga Menista Agama Minta Maaf, Proses Hukum Berlanjut?
Ilustrasi Puluhan ribu umat Hindu mencebur ke sungai Gangga dalam perayaan Kumbh Mela atau festival kendi di India. Foto: Reuters

Melalui modal ini, menurutnya, moderasi beragama yang menjadi komitmen dan program prioritas Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan bisa terwujud dengan baik. 

Pernyataan maaf Made Darmawati disampaikan dalam sebuah pertemuan khusus di kompleks Pura Mustika Dharma, Cijantung, Jakarta Timur.

Permintaan maaf Made disaksikan Dirjen Bimas Hindu Kemenag Tri Handoko Seto, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Tenaya, Rektor Uhamka Gunawan Suryoputro, serta  perwakilan dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Made Darmawati menyatakan, setelah memerhatikan masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak, maka dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati dia mengakui kesalahannya.

"Saya menyadari bahwa pernyataan saya telah melukai masyarakat atau umat Hindu dan pemuka Hindu serta kehidupan umat beragama yang harmoni di dalam masyarakat kita," tutur Made Darmawati. 

Dia melanjutkan, dengan kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf kepada segenap masyarakat atau umat Hindu dan pemuka agama Hindu serta segenap masyarakat Indonesia.

Video berisi ceramah Made Darmawati yang dinilai menistakan agama Hindu banyak menyebar di berbagai platform media sosial dalam beberapa hari terakhir.

Dalam video tersebut, Made Darmawati antara lain menceritakan pengalamannya saat menganut agama Hindu, beberapa tahun lalu.

Made Darmawati, dosen salah satu PTS di Jakarta menyampaikan permintaan maaf karena ceramahnya dinilai menistakan agama Hindu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News