DPR Desak ANRI Ambil Alih Arsip HB Jasin

DPR Desak ANRI Ambil Alih Arsip HB Jasin
DPR Desak ANRI Ambil Alih Arsip HB Jasin
JAKARTA--Gonjang-ganjing akan ditutupnya Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin ikut menggelitik Komisi II DPR RI. Komisi yang membidangi pemerintahan ini memintakan agar ANRI (Arsip Negara Republik Indonesia) bisa mengambil alih arsip-arsip HB Jassin. Akbar Faisal, anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Hanura ini mengaku prihatin bila PDS HB Jassin ditutup.

Kejadian itu menjadi bukti kalau pemerintah tidak care dengan sejarah. "Saya ini lulusan dari PDS HB Jassin juga. Dan saya yakin banyak orang sukses di Indonesia eks PDS juga. Bila PDS ini sampai ditutup merupakan tamparan telak bagi pemerintah," ungkap Akbar di Gedung Senayan, Selasa (29/3). Pemerintah, lanjutnya, jadi kebakaran jenggot ketika Nasional Demokrat menyatakan siap mengambil alih PDS HB Jassin. "Setelah Nasional Demokrat mau ambil alih, baru pemerintah pusat maupun pemprov ramai-ramai menyatakan akan mempertahankan PDS," ujarnya.

Kritikan senada diungkapkan Abdul Wahab Dalimunte. Menurut dia, pemerintah harus menyelamatkan PDS HB Jassin. Sebab, PDS merupakan salah satu aset bangsa yang bernilai tinggi."Kok bisa dananya tidak ada. Pemprov maupun pemerintah pusat harus menyediakan dana khusus untuk itu," ujarnya.

Baik Akbar maupun Abdul menyarankan agar ANRI mengambil alih arsip-arsip HB Jassin. Karena arsip HB Jassin sangat penting bagi sejarah. Sementara itu Sestama ANRI Gina Masudah Husni mengatakan, untuk arsip-arsip HB Jassin sebagian besar ditangani Perpustakaan Nasional. "ANRI akan siap menyimpan arsip HB Jassin bila tidak ada yang bertanggung jawab menyimpannya. Tapi arsip-arsipnya disimpan rapi Perpustakaan Nasional," tandasnya. (Esy/jpnn)

JAKARTA--Gonjang-ganjing akan ditutupnya Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin ikut menggelitik Komisi II DPR RI. Komisi yang membidangi pemerintahan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News