DPR Desak Tutup 61 SPBU Nakal
Senin, 25 Juli 2011 – 05:16 WIB
JAKARTA - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah disinyalir bukan karena kurangnya pasokan. Namun, lebih diindikasikan adanya kenakalan dari manajemen SPBU itu sendiri. Atas hal itu, Komisi VII mendesak agar Pertamina tidak segan-segan untuk menutupnya. Sayangnya, Syafrudin tidak mendapatkan 61 daftar SPBU yang dinilai menyalahi operasional itu. “Selain diberi sanksi, seharusnya daftar nama SPBU itu juga diumumkan ke publik,” ucapnya.
“Berdasarkan laporan terbaru dari Pertamina di DPR minggu ini yang menyatakan ada 61 SPBU yang melanggar ketentuan operasional, maka kami mendesak agar Pertamina tegas untuk melakukan penutupan sementara operasional mereka. Hal itu sebagai warning agar tidak lagi terjadi kelangkaan BBM,” kata anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Syafrudin, kepada INDOPOS (JPNN Group), Minggu(24/7).
Menurut Syafrudin, kenakalan yang dilakukan oleh SPBU sebagaimana info dari Pertamina disebabkan para manajemen SPBU itu melakukan penimbunan dan penjualan berupa dirigen. “Penjualan berupa dirigen itu juga fatal. Ada yang memang sengaja dilakukan oleh para karyawannya, ada pula yang sengaja dijual untuk industri rumah tangga,” ucapnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah disinyalir bukan karena kurangnya pasokan.
BERITA TERKAIT
- Sesuai Dengan Putusan MK, Mayoritas Responden Tolak Pilpres 2024 Ulang
- Soal Susunan Koalisi Prabowo-Gibran, AHY Singgung soal Kesetiaan dan Kekompakan
- Sukses Perbaiki Infrastruktur, Rano Karno dapat Dukungan dari Srikandi Banten
- Siap Bertarung di Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran di PKB
- Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Bacagub dari PKB
- Pj Gubernur NTB Mangkir Pemeriksaan Bawaslu Terkait Acara Golkar