DPR Minta Data Rinci Proyek LOBP Gresik

DPR Minta Data Rinci Proyek LOBP Gresik
DPR Minta Data Rinci Proyek LOBP Gresik
JAKARTA - Komisi VII DPR meminta PT Pertamina (Persero) menyampaikan data dan penjelasan secara rinci dan komprehensif modernisasi pabrik pencampuran pelumas atau lube oil blending plant di Gresik, Jatim paling lambat 14 Maret 2011. Permintaan tersebut merupakan salah satu kesimpulan dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR dengan Dirut Pertamina Karen Agustiawan dan Komisaris Utama Pertamina Sugiharto di Jakarta.

"Kami ingin dapat melakukan evaluasi lebih obyektif," kata Anggota Komisi VII DPR Azwir Dainy Tara menjelaskan alasan permintaan tersebut. Menurut dia, pihaknya meminta data dan penjelasan secara detail dan transparan proyek LOBP yang dibangun PT Rekayasa Industri. Azwir menambahkan, proyek LOBP Gresik tersebut meleset dari proyek awal, sehingga Pertamina berpotensi mengalami kerugian hingga 500 juta dolar AS.

"Nilai 500 juta dolar itu tidak sedikit. Bagaimana penjelasannya," ujarnya. Hal senada dikemukakan Wakil Ketua Komisi VII DPR Ahmad Farial. "Persoalan LOBP Gresik mesti dijelaskan bagaimana sebenarnya," katanya.  Anggota Komisi VII DPR Alimin mengatakan, data dan penjelasan proyek LOBP Gresik terkait keterlambatan penyelesaian proyek selama 14 bulan atau lebih lama dari target pembangunan yang hanya 12 bulan.

 

"Bagaimana keterlambatannya lebih lama dari target pembangunan proyeknya," ujarnya. Menurut dia, penjelasan dugaan penyimpangan akan membuat isu menjadi jelas. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo mengatakan, saat ini, proyek LOBP terus memperbaiki kinerjanya. "Saat ini, kapasitas produksi sudah 86 persen dari desain awal," katanya.

JAKARTA - Komisi VII DPR meminta PT Pertamina (Persero) menyampaikan data dan penjelasan secara rinci dan komprehensif modernisasi pabrik pencampuran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News