DPR: Segera Merealisasi Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara

DPR: Segera Merealisasi Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, Hamdhani. Foto: Twitter

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, Hamdhani meminta pemerintah segera merealisasikan wacana pemindahan ibu kota negara dari Kota Jakarta ke Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Alasannya, ibuk ota negara sebagai daerah pusat kekuasaan harus di wilayah yang aman atau bebas bencana alam, seperti gempa atau bencana alam lainnya.

“Sudah saatnya pemerintah segera merealisasikan wacana pemindahan ibu kota negara, di tengah masih hangatnya isu gempa,” ujar anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI ini di Kompleks Senayan, Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Menurut Hamdhani, pemindahan ibu kota negara harus segera diputuskan. Sebab wilayah DKI Jakarta yang padat penduduk, juga rawan bencana alam seperti gempa.

“Dengan pemindahan ibu kota maka beban Jakarta dikurangi. Status ibu kota negara diganti daerah lain yang lebih aman. Pemindahan ibu kota negara jangan lagi hanya wacana,” tegas Hamdhani.

Hamdhani menyangkutpautkan isu pemindahan ibu kota negara itu dengan gempa berkekuatan 7,4 skala richter (SR) yang melanda Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, Selasa (23/1/2018) siang. Guncangan itu diikuti beredarnya kabar bohong alias hoaks bahwa akan terjadi gempa susulan berkekuatan 7,4 SR, Selasa (23/1/2018) malam.

Saat gempa itu melanda, lanjutnya, orang-orang berlarian ke luar rumah atau gedung. Karyawan di Jakarta bergegas ke luar gedung pencakar langit. Dia melihat wajah-wajah yang pucat ketakutan karena khawatir menjadi korban reruntuhan gedung.

Hamdhani juga bercerita, di gedung DPR peserta rapat dan pegawai berlarian keluar ruangan. Semua panik. Sebagian mereka langsung pulang ke rumah, sehingga beberapa kantor tidak kembali melakukan aktivitas yang berarti. Mereka ketakutan terulang gempa yang menyebabkan kejadian yang tak diinginkan.

“Ibu kota negara, sebagai daerah pusat kekuasaan, harus di wilayah yang aman, bebas gempa, atau bencana lainnya," tukasnya.

Kalteng sudah dan terus bersiap diri untuk melakukan langkah strategis menyongsong wacana pemindahan ibu kota negara, di antaranya, penyiapan lahan 300 - 500 ha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News