Dubes RI Untuk Polandia Dukung Konferensi Perubahan Iklim

Dubes RI Untuk Polandia Dukung Konferensi Perubahan Iklim
Dubes RI untuk Polandia Peter Gontha (dua kanan) bersama jajaran KLHK. Foto: KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Polandia Peter Gontha menunjukkan komitmen menyukseskan keikutsertaan Indonesia dalam COP 24 UNFCCC di Polandia.

Peter mengunjungi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk bertemu jajaran KLHK. Kedatangan Peter disambut oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, Rhuanda Agung Sugardiman dan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (BLI) KLHK, Agus Justianto, Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Djati Witjaksono Hadi, Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri KLHK, Machfudz dan Direktur Adaptasi Perubahan Iklim, Sri Tantri Arundhati.

"Saya inisiatif datang ke KLHK karena merasa mendapatkan tugas dari rakyat untuk membela Merah Putih," ujar Peter membuka pembicaraan.

Peter menegaskan bahwa misi Indonesia dalam gelaran COP 24 di Polandia tersebut harus sukses dan pesan yang ingin disampaikan oleh Indonesia kepada masyarakat dunia khususnya masyarakat Eropa terkait upaya pengendalian perubahan iklim harus mendapat perhatian dunia.

Untuk itu dia mensyaratkan agar KLHK dapat memberikan informasi yang detail terkait penyelenggara event tersebut terutama terkait dengan Paviliun Indonesia yang selalu ada di setiap Indonesia menghadiri COP.

"Nanti di COP 24 Polandia, saya ingin Paviliun Indonesia ramai dan mendapatkan perhatian besar dari masyarakat Eropa, sehingga misi kita tersampaikan," sebut Peter.

Menteri LHK Siti Nurbaya telah menunjuk Kepala BLI sebagai Penanggung Jawab Penyelenggaraan Paviliun Indonesia dengan Kepala Biro Humas selaku Koordinator Tim Penyelenggara dan Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan selaku Koordinator Tim Materi.

Dalam persiapan mengikuti COP 24 Pemerintah melalui KLHK selaku National Focal Point for UNFCCC telah melaksanakan persiapan meliputi berbagai aspek baik substansi, administrasi, dan logistik. Persiapan substansi meliputi negosiasi maupun non-negosiasi, mengingat pencapaian kepentingan dan misi Indonesia diperlukan melalui jalur negosiasi maupun outreach-campaign dan networking termasuk melalui penyelenggaraan Paviliun Indonesia.

Peter Gontha ingin Paviliun Indonesia ramai dan mendapatkan perhatian besar dari masyarakat Eropa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News