Duh, Preman Tukang Palak di SUGBK Dibiarkan Berkeliaran

Duh, Preman Tukang Palak di SUGBK Dibiarkan Berkeliaran
Preman di kawasan parkir SUGBK sedang meminta uang parkir kepada sopir bus, Kamis (21/9). Foto: Elfany Kurniawan/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Keberadaan para preman di kawasan parkir di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta makin meresahkan warga. Sebab, para preman itu terus melakukan pungli terhadap para pengguna kendaraan.

Salah satu korban pungli para preman di SUGBK adalah adalah Rojikin (39). Dia adalah sopir bus yang mengantar rombongan mahasiswa Universitas Mercubuana, Jakarta ke SUGBK.

Rojikin mengaku mengaku dipaksa oleh preman di parkiran SUGBK untuk memberi uang. Padahal, dia sudah membayar tiket resmi untuk parkir.

Mulanya Rojikin hendak mencari tempat untuk memaarkir bus yang disopirinya. Setelah menemukan tempat parkir, tiba-tiba ada pria bertato yang meminta uang parkir lagi senilai Rp 20 ribu. Preman itu meminta dengan cara paksa dan mengaku menguasai lokasi parkir.

"Tadi saya sudah bayar tiket di depan empat puluh ribu, terus kata petugas loket sudah tak ada bayar lagi di dalam. Tapi saat ke tempat parkir saya diminta bayar dua puluh ribu," ujarnya di kawasan SUGBK, Kamis (21/9).

Rojikin menuturkan, preman itu saat meminta uang tidak dengan cara baik-baik. Sebab, preman itu terkesan memaksa dan memalak.

Karna itu, Rojikin melaporkannya kepada petugas satuan pengamanan (satpam) setempat. Namun, satpam itu justru seolah tak berdaya dan menyarankan Rojikin memberikan uang ke preman di SUGBK.

“Satpamnya bilang begini, 'udah kasih aja untuk uang rokok'. Saya kasih seikhlasnya lima ribu. Tapi enggak mau malah ngotot minta dua puluh ribu. Terus saya minta kuitansi dan tanda terima gak ada, tapi udah begitu ya saya kasih aja" ujarnya.

Para preman di SUGBK meminta uang parkir secara paksa. Padahal, pengguna kendaraan sudah membayar uang parkir di depan secara resmi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News